Otomania.com - Berbeda nasib dengan Transjakarta yang makin maju, Trans Jogja yang merupakan salah satu transportasi umum andalan di Yogyakarta, dikabarkan tengah sepi. Moda transportasi menggunakan bus sedang ini mengalami penurunan omzet sangat signifikan.
Disinyalir, ini terjadi karena sedang mewabahnya angkutan umum berbasis online. Masyarakat Jogja pun lebih memilih transportasi online ini karena merasa lebih mudah, cepat, bahkan smapai tujuan.
Trans Jogja kalah cepat dalam perkembangannya dibanding transportasi online, karena ruas jalan di wilayah Yogyakarta saat ini dirasa mulai sangat padat dan banyak titik kemacetan.
Kondisi lalu lintas yang tersendat seperti ini membuat warga Jogja memilih transportasi berbasis online karena merasa Trans Jogja sudah tidak mampu beroperasi tepat waktu. Hal ini pula yang membuat Trans Jogja semakin ditinggalkan para penggunannya.
(BACA JUGA: Kalau Kesampaian, Transjakarta Bakal Pakai Bus Listrik)
“Yang jelas bahwa untuk masalah penurunan penumpang tidak terlepas dari penumpang dengan adanya macet, mereka beralih ke online,” ujar Sumariyoto, Kepala UPT Trans Jogja, seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Pada 2017, pendapatan Trans Jogja mengalami penurunan sekitar Rp 3 miliar jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2016, Trans Jogja mampu mendapatkan pendapatan Rp 21 miliar, sementara tahun ini baru terkumpul sekitar Rp 17 miliar.
Mengenai tambahan pendapatan di ujung Desember mendatang pun, dinyatakan oleh Sumariyoto maksimal hanya bisa menyentuh angka Rp 1,5 miliar.
Rasanya, harus ada inovasi dari pengelola jika ingin moda transportasi publik ini bertahan dan tak tergerus zaman.