Efek Negatif Mencampur BBM Beda Oktan

Irsyaad Wijaya - Rabu, 6 Desember 2017 | 17:05 WIB

ilustrasi pengisian bahan bakar (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Banyak produk bahan bakar di pasaran, termasuk yang dipasarkan Pertamina. Tiap jenis dibedakan dengan nilai oktan atau Research Octane Number (RON).

Premium misalnya, bernilai oktan 88 atau bensin dengan kualitas paling rendah. Lalu, Pertalite RON 90, Pertamax RON 92, dan Pertamax Turbo RON 98.

Masalahnya, masih banyak orang yang menyiasati harga (agar lebih murah) dengan mencampur bensin beda oktan. Bolehkah?

(BACA JUGA: Pajak Xpander Lebih Murah Dibandingkan Avanza 1.300 Cc)

Iwan Abdurahman, Workshop Department Head PT Toyota Astra Motor, Sunter, Jakarta Utara menegaskan bahwa mencampur bensin oktan rendah dengan oktan tinggi akan mempengaruhi zat dalam oktan.

"Perubahan yang terjadi akibat pencampuran bahan bakar berbeda oktan umumnya dapat dideteksi oleh mobil modern yang sudah canggih mesinnya. Bisa-bisa indikator bahan bakar menyala yang menandakan adanya malfungsi. Atau ada gangguan pada sistem bahan bakarnya,” papar Iwan.

(BACA JUGA: Semua Angkot di DKI Harus Sediakan Jok Hadap Depan)

Dirinya juga mengatakan bahwa pencampuran oktan bensin bisa saja menyebabkan mesin malah mengalami gejala knocking (detonasi) atau biasa dibilang "ngelitik".

Itulah sebabnya, saran Iwan, sebaiknya hindari kebiasaan mencampur dua oktan berbeda kedalam tangki bahan bakar. Sebab kandungan zat aditif tiap bahan bakar berbeda juga.