Demam Motor Listrik, Taiwan Siap Tinggalkan Mesin Bensin

Donny Apriliananda - Senin, 4 Desember 2017 | 07:25 WIB

Motor listrik Gogoro yang mengoperasikan stasiun swap, mengganti yang lama dengan baterai baru yang terisi penuh. (Donny Apriliananda - )

Otomania.com – Taiwan siap beralih sepenuhnya dari kendaraan bensin ke listrik, dimulai dari sepeda motor pada 2030. Mobil akan menyusul pada tahun-tahun berikutnya, dan diyakini tak akan lama.

Menteri Perekonomian Taiwan, Shen Jong-chin, mengatakan kalau pemerintah mulai mempertimbangkan langkah untuk perubahan tersebut. Kendaraan roda dua bertenaga listrik dipandang sebagai peluang bisnis, sekaligus mendorong perbaikan lingkungan.

Sepeda motor listrik mulai populer di Taiwan berkat merek Gogoro, startup yang dikepalai oleh Horace Luke yang sebelumnya merupakan Chief Innovation Officer perusahaan smartphone HTC. Gogoro sendiri meluncur di Taiwan dua tahun lalu atau pada 2015.

Baca: Dulu Takut Transmisi Matik, Sekarang Alergi Listrik dan Hybrid

Mengadopsi sistem battery swap stations (seperti konsep galon isi ulang ataupun tabung gas) di jalan-jalan kota, sebagai sebuah inovasi baru selain stasiun pengisian baterai, mendorong skuter listrik tersebut semakin populer dengan cepat, mengutip Nikkei, Jumat (30/11/2017).

Taiwan saat ini memiliki sekitar 21.000 sepeda motor listrik baru yang terdaftar pada 2016, kira-kira dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Mereka kembali optimistis menargetkan ada 40.000 motor listrik terdaftar tahun ini, serta 200.000 pada tahun 2021.

Baca: AISI Siapkan Sepeda Motor Listrik Murah dan Tahan Lama

Kementerian ekonomi memperkirakan bahwa peralihan sepenuhnya ke skuter listrik, bisa menciptakan kondisi serupa untuk mobil. Penjualan mobil tahunan Taiwan saat ini mencapai sekitar 430.000 unit. 

Keseriusan dan langkah ini bisa dicontoh oleh pemerintah Indonesia, asal serius menyiapan regulasi secepat mungkin.