"Gatel" Cegat Pengendara Motor yang Lawan Arah

Donny Apriliananda - Kamis, 30 November 2017 | 13:54 WIB

Anggota Korlantas NTMC Polri, Briptu I Made Satrya Gunawan tengah mengedukasi pengendara yang hendak melawan arus. (Donny Apriliananda - )

Otomania.com - Gerakan Tertib Berlalu Lintas (Gatel) yang dimotori Otomania.com kembali digelar, Rabu (29/11/2017). Tujuannya masih sama, mengedukasi masyarakat agar tertib berlalu lintas.

Kali ini, kampanye dilakukan di Jl Ciputat Raya, Jakarta Selatan, atau tepatnya di depan Kantor Kecamatan Kebayoran Lama. Di jalan ini banyak pengendara motor melintas lawan arah. Padahal, arus lalu lintas diberlakukan satu arah.

Otomania.com bekerjasama dengan NTMC Polri dan Yayasan Astra Honda Motor (YAHM), pada kegiatan kali ini juga didukung oleh Polsek Kebayoran Lama.

Pantauan dari lapangan, sejumlah pengendara motor asyik melintas melawan arus. Mereka tak menghiraukan pengendara lainnya.

Baca: Pelanggar Lalu Lintas Terpergok Kampanye

Tak hanya itu, para pengendara tersebut juga mengabaikan aturan lain. Misalnya, mengendarai motor tanpa helm atau membonceng lebih dari satu orang.

Fachri Fachrudin
Pengendara motor membawa barang besar berjalan melawan arus di Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).

Anggota Korlantas NTMC Polri, Briptu I Made Satrya Gunawan dan Bripda Ade Cintya Yasmin yang ikut serta dalam kegiatan ini berhasil "menciduk" sejumlah pengendara nakal tersebut. Mereka diingatkan kembali mengenai pentingnya menaati aturan lalu lintas.

Baca:Kampanye Gatel Bersama Polisi di Jakarta

"Kalau paham (aturan) sih menurut saya sebenarnya mereka paham, tapi mereka mengabaikan. Padahal, demi keselamatan mereka juga," kata Briptu I Made Satrya Gunawan di lokasi kegiatan.

Kapolsek Kebayoran Lama, Komisaris Polisi Kurniawan Ismail juga ikut memantau kegiatan kali ini. Dia menilai, masih banyak pengendara roda dua yang kurang sadar akan keselamatan saat berada di jalan raya.

Pihaknya pun juga sering melakukan penertiban, namun tidak setiap waktu lantaran keterbatasan jumlah personil.

Menurut Ismail, banyak pengendara yang mengurungkan niat untuk melawan arus ketika digelar penertiban. Sebab, mereka takut ditilang. "Tapi setelah penertiban selesai, mereka (pengendara) melawan arus lagi," kata Kurniawan.