Otomania.com - Menjaga keiritan bahan bakar saat berkendara (eco driving) adalah salah satu skill mengemudi. Fungsinya jelas, menekan konsumsi bahan bakar demi efisiensi di segala hal.
Beberapa merek saat ini sudah melengkapi beberapa model mobil dengan indikator eco-driving pada Multi Information Display (MID). Ini jadi salah satu acuan kalau cara berkendara tidak boros bahan bakar.
Sugihendi, Trainer Nissan College mengatakan bahwa untuk punya skill eco-driving tidak sulit, hanya butuh pemahaman dan kemauan untuk melakukannya. Inilah teknik yang bisa diaplikasikan:
Baca: Catat! Ini Pilihan Mobil Bekas yang Irit BBM, Ada yang 1:24!
1. Naikkan kecepatan secara bertahap dan hindari menginjak gas secara tiba-tiba. Ini merupakan salah satu kunci dari eco driving. Pasalnya mesin mengeluarkan bahan bakar paling banyak, ketika mobil dari posisi diam kemudian berjalan.
2. Hindari kelebihan beban mesin atau putaran yang berlebihan. Mengejar eco driving, putaran mesin sebaiknya selalu ada di bawah 2.000 rpm (rotasi per menit). Karena kalau di atau itu, otomatis penggunaan bahan bakar akan lebih besar.
4. Usahakan selalu menggunakan engine braking untuk mengurangi kecepatan. Teknik ini bukan hanya untuk mobil manual saja tapi juga berlaku pada matik. Jadi hanya dengan mengangkat pedal gas, sudah tergolong engine brake.
5. Pertahankan kecepatan konstan di jalan raya. Semakin konstan kecepatan semakin bagus dan semakin sedikit fluktuasi rpm. Tapi, bukan berarti juga kecepatan lambat adalah irit.
6. Hindari mesin idling (menyala netral) terlalu lama. Ketika ingin mengejar eco driving, matikan mesin jika kendaraan berhenti atau menunggu dalam waktu yang lama.
7. Atur suhu AC secukupnya, tidak terlalu dingin. Ini akan membuat kompesor bekerja tidak terlalu lama, dan mengurangi beban berat pada mesin sehingga menghemat konsumsi bahan bakar.
8. Tutup kaca saat kecepatan tinggi. Mengemudi dengan jendela terbuka dengan kecepatan tinggi akan mengurangi aerodinamis kendaraaan dan menambah konsumsi bahan bakar.
9. Jangan bertindak agresif dan santai saja dalam berkendara. “Tak perlu terburu-buru, tetap fokus dan tenang sehingga tidak menjadi pengendara yang agresif. Jika diprovokasi sebaiknya jangan menanggapi, dan perhatikan tujuan untuk mengemudi secara ekonomis,” kata Sugihendi.