Salah Kaprah Saat Mematikan Mesin Mobil

Donny Apriliananda - Kamis, 30 November 2017 | 08:05 WIB

Kenali penyebab mesin diesel nge-lag (Donny Apriliananda - )

Otomania.com – Anda harus percaya, bahwa cara mematikan mesin mobil ada hubungannya dengan perawatan. Hal ini sepele, tapi ternyata banyak orang salah kaprah saat mematikan mesin mobilnya.

Pegawai Bengkel Plaza Toyota Pemuda Jakarta Timur, Saiful Anwar, mengatakan bahwa penyebab cepat rusaknya komponen pada mesin mobil bisa terjadi karena hal terkecil. Salah satunya mematikan mesin dengan cara tidak tepat. 

“Komponen mesin akan cepat mengalami keausan. Jika begitu usia mesin akan berkurang dari semestinya, jadi sangat merugikan,” ujar Saiful kepada Otomania.com beberapa waktu lalu.

Baca: Ini Sebabnya Mesin Mati saat Motor Jatuh

Jadi, intinya adalah hindari mematikan mobil saat putaran mesin (rpm) masih tinggi. Sebaiknya tunggu hingga rpm mobil rendah (idle). Kemudian hindari kebiasaan menggeber mesin dalam kondisi diam sebelum dimatikan.

Pastikan pula komponen lain dalam mobil sudah dalam keadaan mati seperti AC, sistem audio, dan lampu-lampu. Jika memang tidak dalam kondisi darurat, sebaiknya tunggu sesaat ketika akan mematikan mesin mobil.

Butuh pelumas
Saat putaran tinggi, mesin butuh pelumasan lebih, ketika mesin dimatikan tiba-tiba, maka tekanan untuk pelumasan mobil akan berkurang drastis. Padahal mesin masih dalam kondisi panas, yang harusnya masih membutuhkan sistem pelumasan.

“Pasalnya saat panas, kondisi komponen masih dalam temperatur tinggi dan posisi juga masih mengembang. Saat mesin dimatikan, otomatis supply pelumasan juga berhenti, akibatnya dinding dinding yang bersentuhan, seperti pada silinder akan lebih cepat aus,” kata Saiful.