Pabrik Toyota di Indonesia Mau Tambah Robot

Donny Apriliananda - Selasa, 28 November 2017 | 08:06 WIB

Toyota Sienta diproduksi di Plant II milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawarang, Jawa Barat. (Donny Apriliananda - )

Otomania.com – Kemajuan industri otomotif salah satunya bisa ditunjukkan dengan menyerap tenaga robot dalam proses produksi atau automation (otomatisasi). Namun, buat PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, manusia masih menjadi faktor kunci.

Salah satu pabrikan otomotif roda empat terbesar dalam negeri itu masih menanam kepercayaan, bahwa industri masih belum bisa sepenuhnya meninggalkan peran manusia.

“Walaupun teknologinya meningkat secanggih apa pun, tidak mungkin menyingkirkan SDM. Kalau hanya teknologi tanpa disiapkan SDM yang menggunakannya tidak akan ada artinya,” ujar Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, Senin (27/11/2017).

Baca : Penjelasan Toyota Terkait Kasus Airbag Tidak Mengembang di Mobil Setya Novanto

Motoring.com.au
Pabrik Toyota Australia.

“Kalau orang itu marah atau sedih bisa dielus-elus dan dibicarakan, lalu mereka bisa kerja lagi, tapi kalau robot tidak bisa. Kalau mereka marah berhenti saja bekerja, dia tidak bisa dibujuk dan lain sebagainya,” ujar Warih.

Ditambahkan, peningkatan industri selama ini bergantung pada manusia juga, dan SDM dalam negeri harus bisa memperbaiki dan mengendalikan robot. Kalau robotnya nambah, orang pintar yang bisa memperbaiki robot juga tambah.

“Jadi sebenarnya tidak signifikan banget kalau otomatisasi naik, orangnya berkurang,” ujar Warih.

Saat ini, dalam proses produksi Toyota terutama pada area welding (pengelasan), robot mengerjakan 20 persennya. Ke depannya, kata Warih, kontribusi akan ditambahkan lagi, dengan catatan, tidak akan mengurangi penyerapan tenaga kerja.

“Peningkatan otomatisasi dilakukan 30 persen sampai 40 persen lagi, setidaknya tiga sampai empat tahun lagi,” ucap Warih.