Mengenal KTM, Sang Spesialis Servis Kendaraan Perang

Donny Apriliananda - Senin, 27 November 2017 | 15:05 WIB

Pabrik KTM di Austria (Donny Apriliananda - )

Otomania.com - Nama KTM banyak dikenal sejak menginvasi Indonesia dengan deretan motor off-road impor, lalu mulai menjual banyak model sepeda motor sport macam Duke dan RC-Series. Sedikit menengok ke belakang, merek ini sebenarnya beranjak dari bengkel spesliasi kendaraan perang.

Sejarah nama KTM dapat ditelusuri dari 1934 di mana pendirinya, Johann (Hans) Trunkenpolz membuat bengkel mobil di Mattighofen, Austria. Bengkel itu bernama Kraftfahrzeug Trunkenpolz Mattighofen yang berarti "Kendaraan (buatan) Trunkenpolz Mattighofen", adaptasi bahasa Jerman.

Nama ini sendiri sering dianggap kepanjangan KTM, namun oleh Hans Trunkenpolz nama ini tidak diregistrasi. Awalnya, bengkel milik Hans memiliki spesialisasi servis kendaraan perang, maklum saat itu sedang berlangsung Perang Dunia Kedua.

Baca: KTM MotoGP Bidik Finish 5 Besar Tahun Depan

media.ktm.com
Produk awal KTM Austria
Namun setelah perang dan kebutuhan servis kendaaran perang berkurang, Hans terpikir untuk membuat motor buatan sendiri. Pertama, dinamakan R100, dibuat pada 1951 dan diluncurkan pada 1953 dengan mesin Rotax buatan Fichtel & Sachs.

Pada tahun itu juga, pengusaha bernama Ernst Kronreif menjadi salah satu pemilik saham terbesar KTM, dan akhirnya melakukan registrasi nama resmi KTM

Kepanjangannya pun berubah, yakni Kronreif & Trunkenpolz Mattighofen, dan nama ini yang diakui sebagai kepanjangan KTM hingga kini.

media.ktm.com
Direktur KTM AG
Sekarang, KTM memiliki banyak divisi serta menaungi merek-merek terkenal seperti suspensi WP dan produsen motor off-road Husqvarna dan Husaberg.

Selain itu, perusahaan juga bekerjasama dengan Bajaj yang memiliki saham 47,97 persen dalam memproduksi seri Duke dan RC dengan kapasitas mesin dari 125 cc sampai 390 cc.

Merek dengan warna kebanggan oranye itu juga memproduksi mobil sport dengan nama X-Bow pada 2008, dengan karakter yang sama dengan motor-motornya, agresif.

Melihat sejarahnya, tentunya Hans Trunkenpolz bangga melihat bengkel mobilnya sekarang bertransformasi menjadi perusahan multi-nasional dengan beragam produk!