Otomania.com - Generasi baru Toyota Rush, ditambah dengan Daihatsu Terios yang sedarah, membuat persaingan di segmen low SUV kembali mendidih. Honda BR-V yang sempat di atas angin kembali mendapat ancaman.
Dari sisi Toyota Astra Motor (TAM), generasi kedua Rush diproduksi 3.000 unit pada Januari 2018. Angka itu juga menjadi target penjualannya pada awal-awal peluncuran.
Anton Jimmy, General Manager Eksekutif TAM mengatakan bahwa permintaan pada Rush setelah berganti model baru pasti lebih tinggi. Dia meyakini konsumen loyal dan masyarakat luas sudah banyak yang menanti.
“Pengalaman jual Rush lama kan 2.000 unit (per bulan, sebelum ada kompetitor). Kalau melihat model baru ini, di awal-awal bisa 3.000-an. Prediksi kami setidaknya itu di awal,” ucap Anton.
Baca: Jangan Harap Lagi Ada Toyota Rush 5-Penumpang
Tren penjualan pada model baru biasanya memang langsung melejit usai pelucuran, pasar sebenarnya baru kelihatan setelah beberapa bulan kemudian. Anton tidak bisa meyakini sampai kapan All-New Rush bisa terjual terus di level 3.000 unit.
Rush adalah SUV terlaris di Indonesia. Di segmennya, model ini selalu menjadi yang terlaris sampai pada 2016 lalu saat Honda BR-V datang. Anton mengatakan penjualan Rush turun menjadi di bawah sekitar 2.000 unit per bulan setelah ada kompetitor.
“Tapi kami melihatnya begini, pangsa pasar iya (Rush berkurang), tapi pasarnya (low SUV) tumbuh. Yang penting bagi kami, Rush masih bisa jualan 1.700 – 1.800 unit per bulan. Itu kuncinya buat kami,” ucap Anton.
Makin panas? Pasti. Kini semua bergantung pada selera masyarakat, mempertimbangkan banyak hal, karena kini antara BR-V dan Rush-Terios setidaknya sudah setara.