Penjelasan Toyota Terkait Kasus Airbag Tidak Mengembang di Mobil Setya Novanto

Aris F Harvenda - Jumat, 17 November 2017 | 17:55 WIB

Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto (Aris F Harvenda - )

Jakarta, Otomania – Ada temuan aneh dari peristiwa kecelakaan Ketua DPR RI Setya Novanto saat di kabin Toyota Fortuner, yaitu soal kondisi kantong udara (airbag) yang tidak mengembang. Ada dua hal yang perlu dipahami terlebih dahulu, yakni airbag bukan perangkat keselamatan utama pada mobil melainkan hanya suplemen, dan airbag tidak selalu mengembung setiap kali tabrakan.

Pada mobil itu ada dua SRS (Supplemental Restraint System) Airbag yaitu di depan sopir dan penumpang depan. Fungsi airbag adalah mendukung perangkat keselamatan utama pada mobil yakni sabuk pengaman.

Di dalam buku manual Toyota Fortuner dijelaskan, sensor benturan yang jadi penentu mengembungnya airbag berada di ujung sasis depan bagian kanan-kiri. Tidak dirinci butuh seberapa kuat benturan depan sampai airbag mengembung, namun kekuatan yang dibutuhkan disetarakan benturan pada kecepatan 20-30 kpj.

Syarat airbag mengembung ketika tabrakan pada 20-30 kpj, yakni jika benda yang ditabrak diam dan tidak berubah bentuk. Misalnya seperti tembok atau beton pembatas jalan.

Bila benda yang ditabrak bergerak atau berubah bentuk, seperti mobil parkir, rambu lalu lintas, atau tiang listrik seperti kejadian pada Novanto, maka butuh kecepatan mobil lebih tinggi dari 20-30 kpj sampai airbag mengembung.

Asumsi pada kecelakaan Novanto, sensor benturan tidak menerima tekanan yang cukup untuk memerintahkan airbag mengembung.

“Tentunya, semakin tidak keras (benda yang ditabrak), energi yang terserap sensor semakin sedikit. Tiang listrik itu kan kecil, saya bayangkan seperti pipa, saat ditabrak, bemper sudah menyerap energinya. Saat tabrakan itu sepertinya tidak kencang,” jelas Iwan Abdurahman, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor, Kamis (16/11/2017), seperti ditulis KompasOtomotif.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh kepolisian tergambarkan sebelum menabrak tiang listrik, kecepatan Fortuner yang ditumpangi Novanto sudah berkurang. Petunjuknya dari identifikasi patahan pelek setelah menabrak trotoar, bodi bersentuhan pohon, dan guratan bekas gesekan bagian bawah mobil di trotoar.