Jakarta, Otomania – Melintasi genangan atau banjir membutuhkan kewaspadaan lebih bagi pengemudi mobil. Kontrol dari balik kemudi juga harus didukung performa pengereman yang maksimal. Sebab itu sistem rem wajib diawasi lebih ketat.
Punggawa AP Speed Imam Choiri menyarankan, jika mobil sudah sering melintasi genangan air, rem paling umum bermasalah. Beberapa gejala biasa timbul, mulai dari kurang pakem, tekanan berat ketika pedal diinjak, atau setir mengarah ke kanan atau kiri saat pengereman.
Biasanya, air yang mengandung kotoran berpotensi menempel di permukaan kampas rem. Gejala tersebut mulai mengganggu setelah mengering, debu dan partikel kecil lainnya tetap menempel hingga menghalangi proses pengereman. Kodisi itu akan semakin parah kalau kondisi kampas sudah menipis.
Kendala sama juga terjadi pada model tromol. Indikasinya dari bunyi decitan atau setir bergoyang saat direm karena salah satu rem tidak berfungsi baik. Jadi menurut Imam, langkah antisipasi pertama mobil harus rajin dicuci hingga bagian kaki-kaki setelah hujan. Selain itu komponen lain yang juga harus diperiksa, kaliper rem, selang rem, dan kondisi cairan rem.
Ia juga menyarankan jika punya tanda-tanda rem kurang enak digunakan mobil langsung diperiksa ke bengkel. Kalau dinilai tidak lagi bisa digunakan maka harus diganti, harganya sekitar Rp 400.000 – Rp 1 juta.