Lelah Mengemudi Sama Bahayanya dengan Mabuk

Donny Apriliananda - Selasa, 14 November 2017 | 18:57 WIB

Ilustrasi (Donny Apriliananda - )

Otomania.com – Para ilmuwan dari UCLA dan Tel Aviv University melakukan studi terrkait perilaku berkendara pengemudi di jalanan yang berbahaya.

Didapati, otak pengendara menjadi lebih lambat dan kurang efisien dalam mengamati dan menilai gambar visual, terutama bagi mereka yang mengalami kelelahan saat berkendara.

Kondisi tersebut ada kaitannya dengan penurunan secara neurologis. Lalu, secara langsung coba dibandingkan dengan seseorang yang mengemudikan kendaraan di bawah pengaruh alkohol.

Penelitian dilakukan dengan memasukkan elektroda ke otak pasien, dan mengukur respons dari 1.500 sel otak di daerah yang memproses persepsi dan ingatan visual.

Kemudian periset menemukan bahwa subjek kurang mampu menerjemahkan masukan visual ke dalam pikiran yang sadar.

Baca: Pahami Gejala Kelelahan pada Pengemudi

"Kelelahan yang parah memberi pengaruh pada otak, sama seperti pemabuk. Namun, tidak ada standar hukum atau medis yang bisa mengidentifikasi pengemudi lelah di jalan, dengan cara yang sama seperti kami menargetkan pengemudi mabuk," ujar Dr. Itzhak Fried, ilmuwan yang memimpin penelitian, mengutip Autoexpress, Senin (13/11/2017).

Autoexpress
Level tidur dan resiko kecelakaan.
Fried menambahkan, neuron di otak subyeknya punya respons lamban dan melepaskan tembakan lebih lemah, membuat transmisi mereka berlangsung lebih lama dari biasanya. Ini akan jadi masalah jika mereka yang lelah berada di belakang kemudi mobil, di mana persepsi dan proses visual akan melambat.

Hasil studi ini mendukung penelitian sebelumnya dengan kesimpulan serupa, seperti yang diungkap oleh AAA Foundation for Traffic Safety. Mereka mengatakan, kehilangan beberapa jam tidur malam sebelum berkendara, membuat pengemudi dua kali berisiko kecelakaan, dibandingkan dengan mereka yang telah tidur selama tujuh jam atau lebih yang direkomendasikan.

Studi tersebut menemukan bahwa kurang tidur memiliki efek yang sama dengan mabuk, dengan waktu reaksi lebih lambat dan rentang perhatian yang lebih pendek. The Sleep Council memperkirakan, sepertiga orang Inggris tidur hanya lima sampai enam jam semalam, menempatkan mereka pada 1,9 kali risiko kecelakaan.

Dari 4.751 kecelakaan kendaraan di AS, ditemukan kalau pengemudi mengantuk telah berkontribusi 7 persen dari semua kecelakaan dan 21 persen dari kasus yang fatal. Di Inggris, kelelahan pengemudi bahkan merupakan saru dari sepuluh kematian di jalan.