Motor "Chopper" Kustom yang Dinaiki Jokowi Siap ke Jepang

Donny Apriliananda - Kamis, 9 November 2017 | 17:40 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo menjajal motor kustom Chopperland di Istana Bogor saat perayaan Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2017). (Donny Apriliananda - )

Otomania.com - Masih ingat saat perayaan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Sabtu (28/10/2017), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjajal sepeda motor kustom?

Ya, itulah tunggangan hasil kreasi dua builder lokal. Motor yang diberi nama Chopperland itu dibangun oleh KickAss Chopper dan Elders Garage.

Maka terbentuklah Gentelmen’s Pact, sebuah wadah pergerakan para penggiat industri kreatif independen terus melakukan kegiatan strategis dalam memasarkan brand-nya.

Dalam waktu dekat mereka akan membawa merek lokal ini ke kiblat custom culture, yaitu Yokohama Hot Rod Custom Show 2017, di Jepang.

BAca: Jokowi Tunggangi Motor Kustom Jenis

Chopperland yang pernah dinaiki Jokowi itu ikut dibawa ke Negeri Matahari Terbit, untuk dipamerkan ke khalayak dunia.

“Tahun ini kita kembali lagi ke Yokohama Hot Rod Custom Show 2017, membawa lebih banyak lagi brand lokal ke sana,” ujar Heret Frasthio, penggagas Gentelmen’s Pact dari Elders Company di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2017).

Menurut Heret, apresiasi yang ditunjukan Jokowi terhadap industri custom culture akan membuka ruang para penggiat kreatif untuk lebih berkembang di pasar ekonomi nasional dan menembus pasar global.

“Mudah-mudahan dari Jepang, dengan hastag dari roda dua untuk Indonesia, pemerintah akan lebih melihat lagi dunia kustom motor yang bisa mempersatukan semua kalangan,” kata Heret.

Toko Baru

Aditya Maulana - KompasOtomotif
Gentelmens Pact di Kemang Village


Pada kesemptan yang sama, Gentelmen’s Pact untuk menyasar kalangan masyarakat umum lebih luas, resmi membuka pop-up store di Kemang Village. Kehadiran toko ini diharapkan bisa menjangkau konsumen umum yang mencari produk lokal.

“Kami juga tidak sekedar jualan produk, namun ada concern lain untuk mendukung kehadiran kami di sini dengan diskusi dari para produsennya disinergikan dengan pasar dan gaya hidup masyarakat,” ucap Heret.