Otomania.com - Sulit menghindari gangguan yang terjadi pada cat mobil. Saat sudah terlanjur kena, paling tidak kita tahu bagaimana mengatasinya, dan jangan didiamkan terlalu lama.
Saiful Anwar, Wakil Kepala Bengkel Plaza Toyota Pulogadung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, mengerucutkan bahwa gangguan pada cat kendaraan setidaknya ada empat, di antaranya scratch (goresan), korosi (karat), bercak hujan atau sisa busa sabun, dan jamur.
Saat bagian mobil sudah ada goresan-goresan halus, Saiful menyarankan, baiknya langsung poles bagian yang tergores dengan compound menggunakan polisher (alat pemoles permukaan cat), begitu juga saat ada goresan kasar. Jika belum hilang, langsung konsultasikan ke bagian perawatan body repair di bengkel resmi.
Baca Juga: Pertimbangan Cat dan Ketok Pinggir Jalan
“Selain goresan, debu, dan kotoran burung serta kotoran lain yang menempel, baiknya segera bersihkan, seperti menggunakan kemoceng dengan bahan bulu domba atau micro fiber, atau lap berbahan lembut,” ujar Saiful.
Saiful menambahkan, jika timbul karat pada kendaraan, bersihkan pakai cairan penghilang karat, namun baiknya bawa kendaraan langsung ke ahlinya untuk dibersihkan.
Namun sebagai pencegahan datangnya karat, jangan pernah lupa mencuci kendaraan setelah terkena air hujan. Karena selain menyebabkan karat, kandungan air hujan yang bersifat asam dan mengandung garam berpotensi mengurangi kualitas cat kendaraan. Lalu pergunakan wax sebagai cairan pelapis permukaan cat.
“Yang terakhir yaitu gangguan jamur yang disebabkan oleh sisa air atau busa sabun yang tertinggal dan mengering. Maka dari itu, untuk mencegah hal tersebut terjadi, setelah mencuci mobil, tutuplah pintu kendaraan berulang-ulang kali, agar goncangan yang ditimbulkan bisa menghlangkan sisa-sisa air yang mengendap pada bagian celah-celah kendaraan,” ujar Saiful.