Susah Tahan Emosi di Jalan Raya, Tapi Harus Mulai Dibiasakan

Donny Apriliananda - Kamis, 2 November 2017 | 08:05 WIB

Perkelahian di jalan. (Donny Apriliananda - )

Otomania.com - Perkelahian empat orang pria di Jalan Tol Dalam Kota menjadi viral di internet. Penyebabnya sepele, karena pengemudi tidak mau disalip, cekcok mulut, dan timbul perkelahian.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra pun ikut angkat bicara. Menurut dia, kunci utama pengguna mobil atau sepeda motor harus mematuhi seluruh rambu lalu lintas.

Selanjutnya, sikap saling menghormati antar sesama pengguna jalan juga perlu diterapkan. Sebab, dengan begitu tidak akan terjadi adu mulut, sampai adu jotos di tempat umum.

"Jangan mudah emosi juga, dan berikan prioritas kepada yang berkepentingan," kata Halim seperti dilansir laman NTMCPolri, Rabu (1/11/2017).

Sebelumnya Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, pengendara juga harus punya rasa empati ketika berada di jalan, kesadaran, hingga mau memulai minta maaf lebih dulu.

"Berkelahi di jalan itu hanya akan menambah masalah, bukan menyelesaikan masalah. Pasti juga banyak kerugiannya," ujar Jusri.

Pasti sulit menjaga emosi di jalan, karena kondisi lalu-lintas yang macet dan kebutuhan untuk tiba di tempat tujuan dengan cepat. Rifat Sungkar, pereli nasional pernah mengatakan, persoalan utama masyarakat di jalan adalah manajemen waktu yang salah.

"Masyarakat di kota besar itu kurang bisa manajemen waktu. Berangkat ke kantor mepet jam masuk, coba berangkat lebih awal, pasti tidak akan terburu-buru dan akhirnya malah melanggar peraturan lalu-lintas," jelas Rifat yang memilki sekolah mengemudi, Rifat Drive Labs ini.