Otomania.com - Tahun lalu menjadi sejarah penting untuk Mitsubishi Motors Corporation (MMC) setelah resmi bergabung dengan aliansi Renault-Nissan.
Meleburnya pabrikan otomotif besar ini membuat kemungkinan akan ada keuntungan dan kerjasama di antara ketiganya di masa depan untuk menghasilkan produk-produk baru di pasaran.
Pengaruh ketiga merek tersebut di pasar dan produk masing-masing kerap ditanyakan di pentas dunia. Ini karena banyak petinggi, desainer, serta orang berkepentingan di ketiga perusahaan tersebut bertukar tempat sebagai strategi aliansi.
"Saya pastikan di dalam, kami semua menjaga warisan sejarah dan tradisi masing-masing merek. Tidak ada yang namanya berbagi desain, semua terpisah, berbeda. Itu strateginya," ucap Guillaume Cartier, Corporate Vice President Global Marketing and Sales MMC.
Cartier menyatakan bahwa desain yang berbeda di antara masing-masing merek ini akan menjaga konsumen setia yang telah menikmati merek tersebut sekian lama. Ini tentu akan menguntungkan merek dan juga konsumen.
Merek kendaraan akan dinilai memiliki karakter yang kuat di mata konsumen. Di sisi lain, konsumen akan memiliki banyak pilihan produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kelebihan masing-masing.
Selain itu Cartier menjelaskan dengan aliansi ini yang paling memungkinkan di masa depan adalah saling berbagi teknologi dan platform diantara ketiganya.
Aliansi Renault, Nissan dan Mitsubishi menargetkan sejumlah produk kendaraan listrik hingga beberapa tahun ke depan dengan fitur teknologi masa depan di dalamnya.
"Saya selalu mengatakan, prinsipnya, Mitsubishi first, alliance always," ucap Cartier.