Pahami Bahaya Mesin Nyala Saat Isi BBM

Donny Apriliananda - Jumat, 27 Oktober 2017 | 17:35 WIB

Sejumlah pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). PT Pertamina (Persero) langsung menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 5 Januari 2017. Revisi harga berlaku untuk jenis BBM non-subsidi dengan angka kenaikan sebesar Rp 300. (Donny Apriliananda - )

Otomania.com - Banyak pengguna mobil yang belum paham ketika mengisi bahan bakar minyak (BBM), mesin kendaraan harus dalam kondisi mati. Alasan paling utama, untuk keamanan dan keselamatan bersama.

Sebab, tidak menutup kemungkinan bisa menyebabkan terjadinya kebakaran di area stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Proses pengisian BBM itu menimbulkan uap, dan mudah terbakar jika ada sumber api.

"Jadi sebaiknya mobil bermesin bensin atau diesel, langsung matikan mesin saja. Demi keamanan bersama," kata Dadi Hendriadi, General Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM) kepada Otomania.com belum lama ini.

Percikan bunga api, terutama pada mobil bermesin bensin sangat mudah terjadi. Sebab, kata Dadi terjadi proses pembakaran dari busi ketika kondisi mesin menyala, bahayanya jika ada kabel yang bermasalah.

"Bisa saja menimbulkan percikan bunga api dan menyebabkan kebakaran," ucap dia.

Lain dengan mesin diesel, lanjut Dadi meski tidak mudah terbakar seperti bensin, tetapi disarankan sang pemilik tetap mematikan mesin ketika proses pengisian BBM.

"Kalau mesin diesel itu pakai solar dan tidak mudah terbakar seperti bensin, lagi pula tidak memerlukan percikan bunga api. Tetapi demi keamanan sama-sama dimatikan saja," ujar Dadi.