Lebih Dekat dengan Suksesor Nama Mitsubishi Evo

Donny Apriliananda - Rabu, 25 Oktober 2017 | 11:55 WIB

Mitsubishi perkenalkan e-evolution concept di Tokyo Motor Show 2017 (Donny Apriliananda - )

Otomania.com - Seperti janjinya, Mitsubishi Motor Company (MMC) menghadirkan kendaraan purwarupa terbaru pada ajang Tokyo Motor Show (TMS) 2017 yang berlangsung mulai Rabu (25/10/2017).

Konsep yang diberi nama Mitsubishi e-Evolution Concept ini akan digunakan Mitsubishi sebagai basis pengembangan produk-produk mereka di masa depan. Banyak yang mengatakan inilah generasi baru penyandang nama Evo.

"Biasanya kalau memperkenalkan kendaraan konsep, semua hanya berbicara pada desain saja, tapi saya pastikan mobil ini tidak. Ini adalah pengembangan teknis yang akan kami gunakan untuk berbagai generasi produk Mitsubishi di masa depan," ucap Mitsuhiko Yamashita, Chief Planning Officer MMC, Selasa (24/10/2017).

e-Evolution Concept berangkat dari nilai fungsional berupa gabungan nilai-nilai produk SUV, kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan teknologi terbaru. Ini yang akan digunakan Mitsubishi pada produk-produk terbarunya di masa depan.

Model ini nantinya diharapkan akan hadir menjadi kendaraan performa tinggi bertenaga listrik dengan model crossover SUV yang menawarkan perpaduan teknologi mesin listrik dalam SUV. Pengalaman berkendara melalui teknologi artificial intelligent dan sistem yang terintegrasi serta performa berkendara yang merupakan DNA Mitsubishi.

"Bayangkan, akan ada kemungkinan yang tidak terbatas dari ketiga faktor tersebut. Ini akan menjadi sebuah sistem yang baru," ucap Yamashita.

Data terbaru, aliansi Renault dan Nissan sendiri telah menjual sekitar 500.000 kendaraan listrik di seluruh dunia. Saat ini mereka memiliki teknologi baterai dan control system seperti Nissan Leaf dan Mitsubishi i-MiEV.

Mitsubishi akan memproduksi dua dari 12 model EV yang akan dipasarkan aliansi ke pasar pada tahun 2022. Kendaraan listrik yang diproduksi, seperti kendaraan full electric dan plug-in hybrid, ditargetkan bakal mencapai 30 persen dari total kendaraannya pada 2022.