Sudah Dibilang, Jangan Pakai Jas Hujan Ponco

Donny Apriliananda - Selasa, 17 Oktober 2017 | 14:00 WIB

Jas Hujan Ponco (Donny Apriliananda - )

Otomania.com - Hujan mulai intens di sejumlah wilayah Indonesia. Buat biker, saatnya menyiapkan "peralatan perang", terutama jas hujan. Asal, jangan model ponco.

Pakaian anti basah memang banyak jenisnya, mulai model two piece (jaket dan celana) serta ponco (one piece). Yang disebut terakhir sama sekali tak direkomendasikan.

"Usahakan memilih model jas hujan dua bagian (two piece) yakni jaket dan celana. Jangan ponco untuk berkendara. Sederhana saja alasannya, bukan soal bahaya," ucap Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC.

Menurut Jusri, jas hujan model ponco akan membuat pengendara tidak nyaman saat berkendara. Bahan yang besar menutupi badan membuat gerak pengendara motor menjadi terbatas.

Kedua soal keselamatan, jas hujan ponco punya sejarah panjang membuat kecelakaan. Terutama bila bahannya terlalu panjang dan menjuntai tak beraturan, membuat kesempatan tersangkut ke roda semakin besar.

"Belum lagi ketika hujan disertai angin, ponco berbahaya. Area besar di depan menangkap angin, lebih mudah bagi pengendara untuk goyang. Jadi cukup banyak alasan untuk memilih model jas hujan two piece," ucap Jusri.

Praktis
Memang, selama ini ponco banyak dipilih karena simpel. Tinggal pasang lalu cabut! Wwalnya dibuat untuk berkegiatan, bukan untuk berkendara.

Selain itu banyak penggemarnya yang memilih ponco karna sanggup melindungi bawaan seperti tas punggung yang berukuran besar. Namun ketika berkendara, kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan lebih besar.

Model jas hujan two piece murah kok, di pasaran dijual dengan banderol harga mulai Rp 100.000 hingga jutaan. Mulai merek lokal hingga merek internasional serta beragam pilihan bahan dan model.