Otomania.com - Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Mitsubishi Xpander sudah tembus 23.000 unit lebih di seluruh Indonesia. Ini membuat inden mengular, dan ironisnya, dimanfaatkan oknum yang tak bertanggungjawab untuk mengeruk keuntungan.
Muncul fenomena uang pelicin dibocorkan salah satu tenaga penjual, dan besarannya cukup lumayan. Biasanya, konsumen harus menambah Rp 5 atau Rp 10 juta.
"Itu beda dengan harga, jadi dari harga ditambah sekitar Rp 5 juta atau Rp 10 juta itu tadi, bisa diusahakan lebih cepat," kata pramuniaga seperti dikutip dari KompasOtomotif, (6/10/2017).
Tenaga penjual itu menjelaskan, calon konsumen bisa dapat unit sekitar November atau Desember 2017. Cara ini dapat terjadi apabila ada pembeli yang tiba-tiba membatalkan pemesanan.
"Jadi suka ada yang batal, kami ambil dari itu. Diminta bayar lebih karena untuk dapat unit lebih cepat," ucap tenaga penjual itu.
Cara lain, calon pembeli juga bisa menyimpan uang tanda jadi minimal Rp 5 juta. Setelah itu, jika ada konsumen yang batal akan langsung diprioritaskan, namun dengan syarat harus membayar uang lebih.
"Kalau tidak ada yang membatalkan, harus nunggu lagi sampai unit tersedia dan kalau seperti itu tidak perlu membayar uang tambahan," ujar wiraniaga salah satu diler Mitsubishi di kawasan Jakarta Selatan.
Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) pun mulai mengirimkan mobil ke tangan konsumen pada pekan lalu. Pengiriman dilakukan secara bertahap dan diprioritaskan bagi konsumen yang memesan lebih awal.
Bisa dipastikan dari total SPK itu ada konsumen yang mendapat unit pesanannya di awal 2018, sebab target produksi Xpander sampai akhir 2017 saja hanya sekitar 12.000 unit.