Mobil Mati Mendadak, Jangan Panik!

Donny Apriliananda - Rabu, 4 Oktober 2017 | 18:38 WIB

Ilustrasi mesin mobil (Donny Apriliananda - )

Jakarta, Otomania - Tak peduli mobil tua atau muda, mati mendadak selalu jadi momok buat sebagian orang, terutama yang tak paham teknis kendaraan. Upaya darurat, kontak bengkel langganan atau memanfaatkan layanan road service dari agen pemegang merek.

Tidak ada salahnya untuk bekal wawasan, kita juga harus tahu faktor-faktor penyebab mobil mati mendadak. Rusdi Sopandi, Manajer Mekanik misterbrum.id, dilansir KompasOtomotif, (11/9/2017), menjelaskan banyak hal soal permasalahan yang sering terjadi itu.

Penyebab mobil mati mendadak menurut Rusdi memang harus diurai satu-persatu, mulai dari cek hal yang paling ringan, sampai titik kemungkinan terberat jika diperlukan. ”Menganalisanya memang harus diurut satu-persatu, terutama mengecek sistem yang membuat mesin beroperasi,” kata Rusdi.

Berikut langkah-langkah yang harus dipahami:

1. Cek sekering (fuse), kabel-kabel, dan relay. Bila salah satu sekering putus, kemungkinan ada komponen yang tidak berfungsi dengan baik, terutama yang terhubung dengan sekering tersebut. Misalnya, pompa bensin tidak bekerja dengan baik. Hal ini bisa mempengaruhi relay atau sekering.

”Kabel-kabel juga dilihat, misalnya kabel yang membuat fuel pump bekerja, bisa putus atau tidak tersambung. Lalu, cek juga Sensor Crankshaft Position (CKP), apakah masih berfungsi atau tidak.

2. Cek sistem pengapian. Analisa koil, apakah masih bekerja dengan baik atau tidak, atau mungkin lemah. Lagi-lagi, lihat kembali sekering, (10 ampere) untuk mesin, putus atau tidak. Ini berpengaruh pada kinerja koil.

3. Cek injektor dan selang-selang bahan bakar. Ketika injektor tidak bekerja dengan baik untuk menyemprotkan bensin, mesin dipastikan ngadat.

4. Cek sistem asupan udara. Komponen yang berhubungan langsung dengan udara seperti air cleaner, boks air cleaner, sensor Idlle Speed Control (ISC). Jika ada masalah pada komponen ini, asupan udara ke mesin tak akan sempurna.

5. Cek kompresi. Ini adalah bagian yang paling panjang dan berat, karena terkait dengan semua bagian mesin. Ketika tekanan kompresi berkurang, mesin akan susah hidup, atau mati mendadak. ”Kalau ini bisa saja turun mesin jika kompresi tidak ada,” kata Rusdi.

Satu hal soal sekering, Rusdi menjelaskan bahwa usahakan memakai sekering dengan kualitas baik. Banyak dijual sekering murah, asal tersambung, namun kerap komponen ini meleleh (kepalanya) karena panas berlebih. Alhasil, kinerjanya tidak sempurna dan berpotensi korsleting.

Overheat atau mesin terlalu panas (indikator suhu menyala atau jarum sampai mentok), adalah kondisi khusus. Mesin juga bisa mati mendadak jika hal ini terjadi.