Jakarta, Otomania.com - Masing-masing operator Jalan Tol sudah mulai menerapkan transaksi non tunai secara bertahap. Sebab, mulai 31 Oktober 2017, seluruh pengguna mobil harus membayar dengan uang elektronik.
Pengalaman tim redaksi Otomania.com pada akhir pekan lalu, beberapa pintu Tol seperti di Jagorawi hingga ruas JORR arah BSD banyak yang sudah menerapkan transaksi menggunakan uang elektronik.
Tetapi, masih banyak pengguna mobil yang belum tahu dan akhirnya terjebak karena tidak bisa membayar secara tunai. Alhasil, terjadi kepadatan volume di sekitar pintu Tol.
Lantas bagaimana mobil yang terjebak itu, apakah harus mundur lagi atau diperbolehkan masuk? Pengalaman Otomania.com, pihak jalan Tol masih menyimpan petugas, namun hanya d ibeberapa pintu saja.
Baca juga: Agar Tidak Tertipu, Ini Tarif Derek Mobil di Jalan Tol
Mobil yang belum siap dengan transaksi non tunai masih diperbolehkan masuk dengan membayar tunai. Langkah itu dilakukan agar tidak menambah kemacetan.
"Mulai hari ini (30/9/2017) sudah tidak ada lagi transksi tunai. Semuanya harus menggunakan e-money," ucap salah satu petugas di pintu Tol Sentul Selatan.
Bagi pemilik kartu seperti e-Toll dan sejenisnya bisa juga melakukan isi ulang, namun ternyata tidak bisa dilakukan di seluruh pintu tol dan tempat perbelanjaan.
Beberapa pintu tol seperti Sentul Selatan, Bogor, hingga Pondok Aren masih belum bisa menerima isi ulang. Padahal sudah tertulis dengan jelas dapat melakukan top up uang elektronik.
"Mohon maaf sedang tidak bisa. Mohon maaf saldonya sedang habis," ucap beberapa petugas pintu Tol Bogor, dan Pondok Aren kepada Otomania.com akhir pekan lalu.
Seharusnya, jika nanti sudah berlaku secara nasional maka pengguna mobil juga bisa melakukan isi ulang uang elektronik di masing-masing pintu Tol, sehingga tidak menyulitkan ketika saldonya habis.