Jakarta, Otomania.com - Peristiwa kecelakaan Aston Martin DB9 pada Rabu (20/9/2017) di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, menarik perhatian masyarakat. Menurut informasi kepolisian, kecelakaan tersebut terjadi akibat pengemudi yang mengantuk.
Netizen beramai-ramai mengomentari foto-foto yang tersebar di media sosial. Banyak yang bertanya-tanya, berapa biaya memperbaiki mobil sekelas Aston Martin?
"Untuk biaya saat ini kita masih estimasi. Ada beberapa part yang memang kita minta ke principal di Inggris. Sebenarnya kita bisa langsung memberi tahu (ke konsumen), tapi kami ragu karena ini akhir tahun, takutnya ada perubahan harga," ucap Dito Mulyawadi, dari Aston Martin Jakarta Service Center saat dihubungi Otomania, Kamis (21/9/2017).
Menurut Dito, suku cadang yang tersedia di Aston Martin Jakarta saat ini adalah suku cadang fast moving. Dari kecelakaan ini, DB9 tersebut menderita kerusakan pada bagian crumple zone, grille, kap mesin, bemper depan dan radiator.
Baca : Ini Kerusakan yang Dialami Aston Martin Tabrak Separator Busway
Dito juga menambahkan, Aston Martin berbeda dengan mobil kebanyakan. Bagian krom pada grille misalnya, bahannya terbuat dari besi. Berbeda dengan mobil kebanyakan yang bisa saja terbuat dari plastik.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah crumple zone. Meski Aston Martin masih menyediakan suku cadang dan proses perakitannya dipermudah dengan sistem plug & play, dipastikan bagian tersebut jadi salah satu yang termahal.
"Apakah Rp 100 juta? Kemungkinan lebih. Kalau diperkirakan, harganya cukup fantastislah. Lebih dari Rp 100 juta," ucap Dito tanpa mau menyebutkan harga detail.
Saat ini DB9 yang rusak sudah berada di bengkel resmi Aston Martin Indonesia. Diperkirakan pemesanan suku cadang memakan waktu satu bulan, belum ditambah dengan waktu pengerjaan kembali.
Baca : Penanganan Mobil James Bond yang Ringsek di Harmoni
DB9 jadi salah satu model yang dibawa Aston Martin saat perkenalan kembali ke Indonesia 2015 lalu. Menggunakan mesin 6.000 cc V12 yang menghasilkan tenaga 517 PS dengan torsi 620 Nm, mobil ini mampu mencapai kecepatan 100 kpj dari diam dalam waktu 4,6 detik. Banderol harga barunya ketika itu diperkirakan mulai dari Rp 5 miliar.