Jakarta, Otomania.com - Kecelakaan saat proses menikung di jalan raya kerap terekam dan viral di media sosial. Terakhir adalah foto-foto pengendara motor yang menikung ala pebalap MotoGP di seputar Monas yang jadi perbincangan netizen.
Sebenarnya sudah berulang kali Otomania.com membahas tren melahap tikungan ala pebalap ini di jalan raya dengan beberapa narasumber. Seperti yang sudah-sudah, sebenarnya ada beragam pertimbangan yang patut diperhitungkan sebelum bergaya seperti pebalap profesional di jalan raya.
Pertama adalah kondisi lintasan. Pada sirkuit segala kemungkinan terburuk sudah diperhitungkan, mulai dari pasir, bantalan ban peredam tabrakan, pembatas serta komponen lain.
Pada kasus kecelakaan yang tengah viral ini, pengendara yang terjatuh menyeret dua pengguna jalan lain yang menyebabkan kerugian kerusakan pada sepeda motor juga luka-luka. Selain itu kondisi jalan raya selalu penuh ketidak pastian, bisa saja terdapat kerikil, rembesan oli, atau pasir yang membuat daya cengkram ban hilang.
Baca : Cara Menghadapi Tikungan dengan Tepat
"Ingat di jalan raya kita bisa jadi korban, penyebab dan terlibat dalam kecelakaan. Jadi bertanggung jawab dalam berkendara untuk diri sendiri dan orang lain," ucap Poedyo Santosa, intruktur senior Indonesia Road Safety Agent (IRSA) saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Kedua adalah teknik menikung. Banyak pengguna motor hanya tahu bagaimana bentuk menikung ala pebalap tanpa memahami teknik selama berada di tikungan.
Untuk teknik line in seperti para pebalap MotoGP atau teknik line out seperti pebalap motocross baiknya digunakan sesuai peruntukkannya. Momen menikung juga terdapat beberapa tahap yakni sebelum, saat dan sesudah menikung.
Proses sebelum sampai tikungan misalnya, pengendara harus melakukan pengereman dengan menurunkan gigi transmisi atau menutup tuas gas. Kemudian saat berbelok gunakan prinsip out to in, dimana pengendara masuk dari sisi jalan terluar masuk ke tikungan. Ini untuk kemudahan ruang dan sudut pandang yang luas saat berbelok.
Baca : Tren Biker di Jalan Raya, "Cornering" Gaya Pebalap MotoGP
Saat berada di tikungan tutup putaran gas dan baru dibuka setelah pengendara melewati titik keluar tikungan. Ini membantu motor untuk berada di posisi tegak kembali.
"Untuk di jalan raya gunakan teknik line with. Dimana sepeda motor dan pengendara mengikuti arah yang sama dengan tikungan. Tidak usah pakai teknik seperti pebalap pada lingkungan yang tidak terkontrol. Bisa berbahaya karena banyak kemungkinan yang bisa terjadi di jalan raya," ucap Siswanto, instruktur berkendara Honda Wahana di kesempatan berbeda.
Nah, baiknya pikir-pikir lagi buat biker pengendara yang gemar cornering. Pastikan tahu lingkungan, teknik dan berbekal kesiapan matang sebelum merugikan orang lain dan diri sendiri.