Jakarta, Otomania.com - Mulai 31 Oktober 2017 seluruh transaksi pembayaran di jalan Tol sudah tidak menerima tunai. Artinya, setiap pengguna jalan bebas hambatan harus memiliki uang elektronik (e-money) yang sudah disediakan PT Jasa Marga (persero) Tbk dengan beberapa bank, seperti e-toll, dan lain sebagainya.
Meski belum menyeluruh, tetapi beberapa Gerbang Tol (GT) sudah ada yang menerima transaksi non tunai. Namun, sayang masih ada beberap kendala yang dialami oleh pengguna mobil di jalan Tol, mulai tidak keluar struk, hingga kesulitan dalam melakukan tapping kartu.
Seperti yang diungkapkan Dian (36) pengguna uang elektronik di Tol Jagorawi. Menurut salah satu pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu lembaga negara itu, terkadang ada beberapa mesin yang membaca kartunya lama, sehingga proses pembayaran berjalan lebih lama.
"Harusnya sekitar 3-4 detik, ini bisa lama karena mesinnya kurang responsif. Padahal kartu saya baru bukan yang lama," kata Dian saat dihubungi Otomania.com, Selasa (12/9/2017).
Baca juga: Cerita Kocak Transaksi Tol dengan e-Money
Bukan hanya itu, kendala yang dialami Puput karena tinggi badannya hanya 150 cm, dia merasa kesulitan ketika melakukan transaksi menggunakan e-toll dan sejenisnya, terkadang harus sampai melepas sabuk pengaman.
"Netralkan dulu transmisi, lepas sabuk pengaman, mundurkan jok sampai mengeluarkan kepala baru bisa melakukan tapping," kata Puput, dalah satu pegawai di salah satu perusahaan swasta di Jakarta.
Selain Puput, Sari salah satu karyawan swasta di Jakarta juga mengeluhkan hal serupa. Dia harus membuka pintu, karena jarak mobil dengan mesin cukup jauh. "Kalau mepet pernah sampe pelek mobil jadi baret," kata Sari.
Nah, buat pengguna mobil yang merasa kesulitan dalam melakukan transaksi, ada beberap solusi seperti menggunakan tongkat seperti tongkat narsis (tongsis) yang sudah banyak dijual di situs jual beli online di Indonesia. Harganya relatif terjangkau, mulai Rp 18.000 sampai Rp 50.000-an.