Celoteh Pengguna Tol Jagorawi Seputar Tarif Baru

Aditya Maulana - Sabtu, 9 September 2017 | 10:42 WIB

Sejumlah kendaraan antre di gerbang tol Cibubur Utama, Jakarta Timur, Kamis (7/9). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah mengeluarkan surat keputusan menghilangkan gerbang tol Cibubur dan Cimanggis mulai 8 September 2017, hal tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan pada ruas tol Jakarta, Bogor dan Ciawi (Jagorawi). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/aww/17. (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania.com - Transaksi pembayaran di Tol Jakarta, Bogor, Ciawi (Jagorawi), berlaku dengan sistem terbuka, sejak 8 September 2017. Sebelumnya mengadopsi dua, yaitu terbuka dan tertutup, namun diakui PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kurang efektif sehingga perlu diubah.

Berkat sistem terbaru itu, pengguna Tol Jagorawi hanya melakukan transaksi satu kali, yaitu hanya membayar, tidak ada mengambil kartu. Mobil dari arah Jakarta melakukan pembayaran di setiap pintu keluar, sedangkan Bogor menuju Jakarta di setiap pintu masuk.

Bukan hanya metode, tetapi tarifnya juga baru, mau dekat ataupun jauh. Misal, golongan I hanya dikenakan Rp 6.500, sebelumnya untuk jarak terjauh Rp 8.500.

Salah satu tujuan diberlakukan sistem seperti itu, agar jalan Tol pertama di Indonesia itu tidak macet, khususnya pada jam sibuk dan hari libur atau akhir pekan.

Baca juga: Peraturan Harus Punya Garasi Bukan Syarat Utama Leasing

Penyebab utamanya, terjadi antrean di Gerbang Tol Cibubur Utama dan Cimanggis Utama, karena untuk arah Bogor mengambil kartu, dan ke Jakarta membayar di GT Cimanggis Utama.

Lantas, bagaimana di hari pertama diberlakukan tarif baru itu, apakah mampu mengurai kemacetan?

Dian (39), warga Bogor, Jawa Barat yang setiap hari kerja memanfaatkan Tol Jagorawi, mengatakan, macet pada pagi hari sebelum GT Cimanggis Utama sedikit berkurang, karena tidak ada transaksi pembayaran.

Pembayaran hanya dilakukan di setiap pintu masuk, misal Bogor dan lain sebagainya. "Kalau untuk lancar sudah lumayan membaik sekali," kata Dian saat berbincang dengan Otomania.com, Jumat (8/9/2017) malam.

Senada dengan Dian, Wildan (27) yang merupakan warga Bogor, Jawa Barat dan bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, menambahkan, arah pulang (Jakarta-Bogor) pada sore hari juga menjadi lebih lancar ketimbang biasanya.

Aditya Maulana - Otomania
Gerbang Tol Cibubur Utama pada hari pertama penerapan tarif baru Tol Jagorawi.


"Kalau biasanya sebelum GT Cibubur Utama sudah macet sekali, bahkan dari sore bisa berlanjut sampai malam hari, apalagi Jumat seperti ini," kata Wildan yang juga pelanggan harian Tol Jagorawi.

Namun, menurut Wildan, terjadi permasalahan baru, yakni terjadi penumpukan di GT Cililitan (arah Bogor-Jakarta). Pengguna mobil yang menuju Tol Dalam Kota harus melakukan pembayaran lagi.

"Banyaknya juga gardu otomatis seperti E-Toll, jadi sedikit tersendat saja di situ. Selebihnya dirasakan cukup baik dari sebelumnya," ujar Wildan.

Nah, belum tahu jika kondisi di akhir pekan. Biasanya sekitar pukul 09.00 WIB dari Jakarta arah Bogor sudah terjadi kemacetan di GT Cibubur Utama dari KM 1. Semoga tidak terjadi lagi kemacetan di Tol Jagorawi.