Komentar Honda dan Yamaha Pembatasan Motor Ditunda

Aditya Maulana - Kamis, 7 September 2017 | 16:25 WIB

Pengendara sepeda motor memadati Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2014). Di hari pertama uji coba pembatasan sepeda motor sepanjang Jalan Thamrin-Medan Merdeka Barat, masih terdapat sejumlah pengendara yang belum mengetahui aturan tersebut. KOMPAS/LUCKY PRANSISKA (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin uji coba pelarangan sepeda motor di Jalan Sudirman, tepatnya dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Bundaran Senayan, ditunda.

Djarot meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut. Usul dia, sebaiknya diterapkan setelah pembangunan infrastruktur flyover dan underpass selesai.

Menanggapi hal itu, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya mengatakan, perusahaan selalu mendukung kebijakan pemerintah yang positif, bermanfaat bagi masyarakat.

Tetapi, perlu diingat lagi bahwa motor itu sendiri digunakan sebagai alat transportasi utama mobilitas masyarakat untuk berkarya, dan bekerja, hingga kegiatan lainnya.

Baca juga: Ini Syarat Jika Mau Membatasi Sepeda Motor

"Paling penting itu pembangunan infrastruktur dan menyeluruh untuk mobilitas masyarakat yang diperlukan oleh masyarakat kita," ujar Thomas kepada Otomania.com melalui pesan singkat, Kamis (7/9/2017).

M Abidin, Manager After Sales & Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, motor masih menjadi alternatif pilihan transportasi jarak pendek yang paling efektif, apalagi di pusat kota.

"Solusi permanennya kan perubahan transportasi massal yang lebih baik," kata Abidin kepada Otomania.com.