Soal MotoGP, Indonesia Putus Komunikasi dengan Dorna

Aditya Maulana - Selasa, 5 September 2017 | 12:29 WIB

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kiri) berdiskusi dengan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dan Chief Designer Herman Tilke Gmbh & Co, Ulrich Merres, tentang rencana pembangunan Sirkuit MotoGP di Palembang, di Sepang, Malaysia, Sabtu (29/10/2016). Dorna adalah penyelenggara MotoGP Sepang, sementara Tilke Gmbh & Co akan menggarap rancangan desain Sirkuit MotoGP di Palembang. (Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania.com - Sejak Dorna Sport memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk menjadi penyelenggara MotoGP, kendalinya langsung dipegang Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Selain Sirkuit Sentul, pemerintah daerah Palembang, hingga Lombok pun tertarik.

Namun, sejak 2015 hingga pertengahan tahun ini belum juga ada keputusan. Bahkan, kesempatannya menjadi tertutup karena satu kursi sudah diambil Thailand, yang resmi mulai 2018 hingga 2020 di Sirkuit Chang, Buriram.

Ketika dikonfirmasi, Deputi V Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto tidak bisa menjelaskan secara detail. Alasan utama karena belum ada lagi komunikasi dengan pihak di luar.

"Saya belum tahu, karena belum ada informasi lagi," ucap Gatot saat dihubungi Otomania.com, Minggu (3/9/2017) malam.

Baca juga: Harga Mobil Sejuta Umat Setelah Xpander dan Confero Datang

Lantas, ketika ditanya apakah pernah ada komunikasi lagi dengan penyelenggara MotoGP, terkait GP Indonesia?

"Saya sudah lama tidak ada komunikasi. Nanti jatuhnya mengarang kalau saya sembarang merakayasa info," ujar Gatot.

Kesempatan Tertutup

Menurut Irawan Sucahyono, Circuit Advisor Sirkuit Sentul, jika kondisinya seperti ini kesempatan Indonesia semakin tertutup. Sebab, kata dia tidak mungkin Dorna memberikan peluang kepada Indonesia.

"Logikanya saja, kalau diberikan ke Indonesia juga, sama saja mematikan Thailand. Secara turis juga sudah pasti meningkat, Thailand juga mana rela," kata Irawan kepada Otomania.com belum lama ini.