Jakarta, Otomania.com – Prestasi Sean Gelael, yang naik tingkat menjadi pebalap penguji latihan resmi (FP1 : free practise 1) di ajang Formula 1 (F1) menuai komentar berbagai pihak. Kepastian ini didapat setelah Scuderia Toro Rosso (STR) memberikan pengumuman Selasa, (29/8/2017).
Lantas bagaimana penerimaan keputusan ini di dalam "tubuh" Toro Rosso? Salah satu warga Indonesia yang bekera dalam tim Toro Rosso sebagai desainer aerodinamika, Stephanus Widjanarko, melaporkan kepada Otomania.com.
“Dari sini tidak ada reaksi khusus terhadap keputusan tersebut (Sean menjadi pebalap Toro Rosso pada FP1). Kita semua menerima dengan baik setiap langkah tim balap dan kepala tim balap untuk kemajuan tim Toro Rosso,” ucap Stephanus saat dihubungi Otomania.com, Selasa (29/8/2017) langsung dari Oxfordshire, Inggris.
Beragam pihak mengungkapkan dukungannya pada pebalap berusia 20 tahun ini. Namun tidak sedikit juga yang mempertanyakan keputusan Toro Rosso terlebih Red Bull juga memiliki pebalap muda Piere Gasly.
[Baca juga : Sean Gelael Jadi Pebalap Scuderia Toro Rosso]
“Kalau untuk yang menolak atau mempertanyakan, itu biasa terjadi. Sean tinggal ikut apa kata Taylor Swift saja, shake it off. Tentu tim tidak sembarangan menunjuk seseorang berada di kursi STR, Sean memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan tim untuk mendapatkan hasil maksimal,” ungkap Stephanus.
Bagi Stephanus sendiri, penunjukkan Sean cukup membanggakan, terutama untuk sesama warga Indonesia. Ia berharap Sean dapat menunjukkan kemampuannya secara maksimal dalam empat seri yang dipercayakan yakni Singapura, Malaysia, Australia dan Amerika Serikat.
“Tambahannya, Sean jadi bahan perbincangan di sela coffee break saat kantor karena tahu saya dan dia dari Indonesia,” ucap Stephanus.