Tanggapan Toyota Soal LCGC Generasi Kedua

Febri Ardani Saragih - Selasa, 29 Agustus 2017 | 08:45 WIB

Toyota Calya dipamerkan saat acara GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016,di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD City Tangerang, Kamis (11/8/2016). Pameran otomotif international ini berlangsung pada tanggal 11 Agustus 2016 hingga 21 Agustus 2016. (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania.com – Setiap tahun harga produk Low Cost Green Car (LCGC) terus meningkat karena penyesuaian pajak, inflasi, dan bahan baku. Seiring waktu mobil-mobil itu akan tidak lagi relevan menyandang status “mobil murah”.

Pada April lalu, Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, pernah mengatakan aturan bernama asli Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar (KBH2) itu bakal masuk ke tahap kedua. Dia mengatakan aturan baru itu sebagai KBH2 generasi kedua yang mengatur efisiensi bahan bakar kendaraan semakin ketat.

Pada aturan KBH2, setiap mobil yang mau mendapatkan insentif pajak harus bisa mencapai 20 km/l. Putu mengindikasikan KBH2 generasi kedua wajib mendapatkan lebih baik dari itu.

Toyota

Pemegang merek terlaris di Indonesia, Toyota Astra Motor (TAM) menyambut baik tentang KBH2 generasi kedua. Saat ini TAM sudah menjual dua model KBH2, yaitu Agya dan Calya.

“Memang pastinya belum tahu, belum ada diskusi juga, tapi saya sudah dengar ada KBH2 generasi dua. Mungkin maunya menggabungkan efisiensi bahan bakar dengan pajak karbon (CO2 tax),” ujar Fransiscus Soerjopranoto, Excecutive General Manager TAM, Sabtu (19/8/2017).

Soerjopranoto mengatakan TAM sebagai pelaku bisnis bakal mengikuti regulasi yang dibuat pemerintah. Menurutnya pemerintah bakal berpikir bijak menciptakan kondisi yang baik buat semua pihak.