Memantau Serbuan Baru Mobil China

Febri Ardani Saragih - Rabu, 23 Agustus 2017 | 17:44 WIB

Deretan model DFSK, Glory 330, Glory 580, Glory 370, K20S, dan C37. (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania.com – Jangan remehkan Sokonindo Automobile. Kendati nilai investasinya tidak sebesar SGMW Motor Indonesia, perusahaan patungan China-Indonesia itu punya modal serius masuk ke pasar otomotif Indonesia.

Sokonindo Automobile merupakan perusahaan patungan antara Chongqing Sokon Industry Stock Group Co., Ltd dengan Kaisar Motorindo Industri. Invetasi yang telah dikucurkan sebesar 100 juta dollar Amerika Serikat, sebagian digunakan buat mendirikan pabrik berkapasitas 50.000 unit per tahun di Banten.

Sokonindo Automobile sejak Juni lalu mulai menyerang dari segmen komersial dengan meluncurkan model pertama, yaitu pikap DFSK Super Cab. Mereka juga berencana masuk ke segmen mobil penumpang dengan model SUV medium.

Ancang-ancangnya sudah dilakukan dengan memperkenalkan SUV medium Glory 580 di pameran otomotif lalu. Model ini akan diproduksi lokal kemudian diluncurkan pada tahun depan.

Febri Ardani/Otomania.com
DFSK Glory 580 dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.

Amunisi

Di negara asalnya, DFSK sebenarnya punya banyak amunisi. Sebagian besar memang mobil komersial, yaitu K Series, V Series, dan C Series, selain itu ada juga platform mobil penumpang yakni Glory.

“Untuk pasar global, kami main di tiga kategori, komersial, punya tiga tipe, pikap, double cab, minivan, dan boks tertutup. Serta di mobil penumpang, yaitu SUV dan MPV,” ujar Elias Sugita Handoyo, Area Manager PT Sokonindo Automobile, Selasa (15/8/2017).

Menariknya, DFSK memang punya kebiasaan menamakan model menggunakan kata dan huruf. Misalnya, pada K series, nama-namanya seperti K01S, K02S, dan K07S. Sedangkan pada mobil penumpang ada Glory 580, Glory 370, dan Glory 360. 

Bukan tidak mungkin, Sokonindo Automobile bakal terus mengeksplorasi, termasuk meluncurkan lebih banyak model pikap atau menawarkan MPV.