Jakarta, Otomania.com – Astra Honda Motor (AHM) sudah menentukan, model trail 150cc yang akan diproduksi dan dijual di Indonesia menggunakan mesin sejenis Verza dan Mega Pro. Keputusan itu dinilai lebih masuk akal ketimbang pilihan mesin lain termasuk model karburator.
Alasan utama adalah efisiensi, AHM sudah memproduksi mesin 150cc itu di dalam negeri. Selain itu, mesin ini dikenal tahan banting dan murah perawatan. Kedua hal itu dibutuhkan untuk karakter konsep trail yang bakal banyak digunakan di medan berat.
Verza menggunakan mesin 149,2 cc, SOHC, 4-tak, 1-silinder. Sistem suplai bahan bakar injeksi dengan rasio kompresi 9,5:1 dan menggunakan pendinginan udara. Tenaga yang dihasilkan 13,2 PS pada 8.500 rpm dan torsi 12,7 Nm pada 6.000 rpm.
Pada MegaPro, walau menggunakan basis mesin yang sama, kapasitasnya sedikit lebih besar ketimbang Verza, yaitu 149,5cc. Ukuran diameter piston dan langkahnya sama dengan Verza, yaitu 57,3 mm x 57,84 mm. Tenaga mesin pada Mega Pro sedikit lebih besar yakni 13,3 PS pada 8.500 rpm namun torsinya lebih kecil, yaitu 12,3 Nm pada 6.500 rpm.
Salah satu sumber dari kalangan petinggi AHM mengatakan kepada Otomania.com, mesin Verza/Mega Pro dipilih biar sejalan dengan regulasi batas emisi bahan bakar yang berlaku buat sepeda motor baru di Indonesia, yakni Euro III.
“Kalau pakai karburator nanti susah ditingkatkan (emisi bahan bakar lebih baik). Kami bisa saja sesuaikan dengan karburator tapi nanti performanya bakal turun,” ucap sumber itu, Selasa (15/8/2017).
Sebenarnya ada opsi lain buat mesin trail 150cc Honda, yaitu kepunyaan CB150R. Namun sumber tersebut mengatakan model trail lebih cocok tidak menggunakan pendingin cair. Selain itu mesin CB150R dikatakan terlalu berat.
Diungkap, sebelum dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show, prototipe trail 150cc Honda telah dikembangkan selama dua tahun. Sumber tersebut sudah menjajalnya sejak tahun lalu di Jepang.