Jakarta, Otomania.com - Rencana untuk menghilangkan transaksi tunai di pintu tol akan direalisasikan pada 31 Oktober 2017. Persiapan optimal dilakukan PT Jasa Marga agar rencana tersebut bisa berjalan maksimal tanpa hambatan.
Jasa Marga bakal mengoptimalisasi konfigurasi gardu non-tunai di semua pintu tol. Total ada 1.002 gardu induk dan 217 gerbang APJT (Anak Perusahaan Jalan Tol) yang akan dibuat 100 persen menggunakan transaksi e-toll.
"Sampai saat ini itu kita punya gardu yang bisa tapping sendiri sekitar 50 persen. Berlanjut dengan yang kita kerjakan saat ini untuk mengejar 90 persen tapping sendiri hingga akhir September 2017 nanti, dan harapannya pada 31 Oktober semua sudah full pengguna tol tapping sendiri," kata Direktur Operasi II PT Jasa Marga Subakti Syukur seperti dilansir KompasOtomotif, Senin (21/8/2017).
Jasa Marga sudah melakukan kordinasi dengan bank-bank penyedia e-toll untuk mengedarkan kartu lebih banyak sebelum 31 Oktober nanti. Setidaknya, harus disediakan kartu e-toll minimal 2 juta lembar.
"Kita sudah bilang ke mereka (bank) untuk menyediakan dan mengedarkan e-toll lebih banyak karena masih sangat kurang. Kalau dilihat dari data pengguna tol sendiri, kurangnya itu sekitar dua juta kartu, jadi itu yang harus mereka suplai sebelum pelaksanaan nanti," ucap Subakti.
Subakti juga menjelasakan pihak bank juga harus melakukan penarikan kartu e-toll lawas yang sudah kadaluwarsa di masyarakat. Hal ini dilakukan agar proses tapping bisa sesuai dengan mesin reader baru.
"Kartu yang lama itu sering bermasalah. Reader pada kartu lama itu masih lambat saat di tapping, jadi lambat saat transaksi. Kalau dari Jasa Marga kesiapan saat sudah berjalan, tapi untuk kesiapan kartu e-toll itu harus ditanyakan langsung ke pihak bank-nya," ucap Subakti.