Jakarta, Otomania.com - Ruas jalan bebas hambatan atau tol di Indonesia, sedang menuju era non-tunai. Artinya, dalam waktu dekat tidak ada lagi transaksi atau pembayaran menggunakan uang tunai di gerbang tol, dan akan diganti dengan menggunakan GTO (Gerbang Tol Otomatis).
PT Jasa Marga sebagai operator tol terbesar di Indomesia, saat ini tengah melakukan persiapan untuk memberlakukan transaksi non-tunai pada semua ruas tol milik Jasa Marga. Pada awal Oktober 2017 mendatang kesiapan sudah sampai 90 persen, dan mulai sepenuhnya berjalan alias 100 persen pada 31 Oktober nanti.
Persiapan yang dilakukan adalah penambahan klusterisasi gerbang tol menuju 100 persen non-tunai yang akan dilakukan di semua pintu tol daerah operasi Jasa Marga.
Saat ini, gerbang tol induk non-tunai Jasa Marga masih 58,48 persen dan akan dikejar menuju 100 persen pada 31 Oktober 2017 mendatang, sedangkan gerbang tol non tunai Anak Perusahaan Jalan Tol (APJT) masih 64.98 persen menuju 100 persen non-tunai pada periode yang sama.
Dengan mengejar hal tersebut, pada 31 Oktober 2017 nanti semua cakupan ruas tol Jasa Marga tidak lagi melayani transaksi tunai.
Daftar ruas tol Jasa Marga dengan 1002 gardu yang akan sepenuhnya menggunakan transaksi elektronik:
1. Jagorawi
2. Cawang - Tangerang - Cengkareng (CTC)
3. Jakarta - Cikampek
4. Jakarta - Tangerang
5. Purbaleunyi
6. Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
7. Palikanci
8. Semarang
9. Surabaya - Gempol (Surgem)
10. Belawan - Medan - Tanjung Morowa (Balmera)
Daftar Gerbang tol non tunai Anak Perusahaan Jalan Tol (APJT) dengan total 217 gardu ;
1. Bali-Mandara (JBT) operasi : Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
2. Semarang-Solo (TMJ) operasi : Semarang-Solo Seksi I (Tembalang-Ungaran), Semarang-Solo Seksi II (Ungaran-Bawen)
3. Surabaya-Mojokerto (JSM)
4. Marga Lingkar Jakarta (MLJ) operasi : Ulujami-Kebon Jeruk
5. Tol Lingkar Luar Bogor (MSJ)
6. Gempol-Pasuruan (TJP)
7. Ruas Tol Gempol-Pandaan (JPT)
8. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (JMKT)