Konsumsi BBM Nissan Note e-Power Tembus 37,2 Kpl

Setyo Adi Nugroho - Jumat, 18 Agustus 2017 | 08:25 WIB

Nissan Indonesia memperkenalkan teknologi Nissan Note e-Power (Setyo Adi Nugroho - )

Tangerang, Otomania.com - Pada pameran otomotif GIIAS 2017, Nissan tidak membawa produk baru. Namun mereka membawa dua produk masa depan yang menjanjikan untuk hadir di Indonesia.

Salah satunya adalah city car Note dengan teknologi e-Power. Teknologi ini dipandang paling tepat bagi pasar yang sedang ingin beralih pada produk kendaraan ramah lingkungan.

"Nissan terkenal memiliki teknologi mobil listrik terbaik yang hadir pada Nissan Leaf. Dari teknologi tersebut, Nissan ingin memberikan kepada konsumen sensasi dan kelebihan penggerak listrik pada kendaraan yang menggunakan mesin konvensional untuk suplai tenaganya," ucap Masayuki Ohsugi, General Maager R&D PT Nissan Motor Indonesia (NMI).

Banyak yang mempertanyakan, Note hadir dengan mesin konvensional, namun kenapa mereka menolak untuk disebut kendaraan hibrida? Apa bedanya?

Untuk itu perlu dijelaskan satu per satu. Kendaraan hibrida listrik atau electric hybrid vehicle memiliki dua motor penggerak yakni motor listrik dan motor dari mesin konvensional bahan bakar.Kendaraan ini terdiri dari baterai, inverter, motor listrik serta generator dan mesin konvensional.

Saat tenaga baterai terisi penuh maka motor listrik akan langsung menggerakkan roda. Mesin konvensional akan bekerja menggerakkan roda saat motor listrik kehabisan tenaga sekaligus mengisi tenaga pada baterai.

Otomania
Penjelasan perbedaan mesin motor listrik, hibrida dan e-Power

Kendaraan listrik bergerak sepenuhnya dari tenaga listrik yang melalui motor listrik untuk menggerakkan roda. Kendaraan ini terdiri dari baterai, inverter, dan motor. Cara pengisian dayanya melalui sumber listrik.

Teknologi e-Power berada di tengah kedua teknologi tersebut. Terdiri dari komponen yang sama dengan hibrida namun cara kerjanya berbeda. Mesin konvensional tidak bekerja menggerakkan roda. Fungsi penggerak hanya dilakukan mesin listrik yang mendapat tenaga dari baterai.

Mesin konvensional yang ada pada Note yakni 1.2L hanya bertugas mensuplai tenaga ke baterai. Mesin bekerja menjaga energi baterai dalam keadaan standar untuk menggerakkan mobil.

"Hasilnya adalah sensasi berkendara listrik dimana torsi yang diberikan cepat dan bertenaga. Bisa dikatakan Note ini memiliki sensasi seperti mesin 2.0L turbo," ucap Ohsugi.

Nissan mengklaim Note e-Power memiliki konsumsi 37,2 kpl. Selain itu kesenyapan juga diklaim meningkat. Mesin HR12DE sendiri memiliki tenaga sebesar 79 ps dengan torsi 103 Nm sedangkan motor listriknya bertenaga 109 ps dengan torsi 254 Nm.