Tangerang, Otomania.com – Salah satu faktor yang bikin Toyota Astra Motor (TAM) menunda penjualan C-HR yaitu menunggu produksinya dilakukan di Thailand. Satu unit C-HR yang dipajang di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) diimpor dari Jepang.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan Thailand akan memproduksi C-HR awal 2018. Namun hingga saat ini, belum banyak detail informasi soal hal itu.
Soerjopranoto mengatakan, TAM butuh kepastian spesifikasi C-HR yang diproduksi di Thailand. Bila cocok untuk pasar Indonesia, maka kemungkinannya impor diambil dari sana ketimbang Jepang.
TAM sudah pasti akan menjual C-HR namun posisinya sekarang sedang menunggu pihak Toyota di Thailand buat menentukan keputusan resmi. Soerjopranoto bilang C-HR paling cepat dijual akhir tahun ini, paling lambat tahun depan.
“Yang pasti, C-HR hibrida,” kata Soerjopranoto, di stan Toyota di GIIAS, Kamis (10/8/2917).
C-HR yang dikenalkan di GIIAS memiliki mesin 1.8L hibrida. Sementara di Jepang tersedia pilihan mesin lain, yaitu 1.2L turbo.
Regulasi kendaraan listrik
Faktor lain yang bikin TAM menunda penjualan C-HR yaitu memantau perkembangan wacana regulasi baru dari pemerintah tentang mobil listrik. TAM ingin menyesuaikan spesifikasi C-HR jika regulasi itu berhubungan dengan kendaraan hibrida.
“Kami akan sesuaikan. Tapi kalau kelamaan ya kami juga bisa meluncurkannya duluan,” kata Soerjopranoto.