Sektor Otomotif Jadi Andalan Asuransi Astra

Setyo Adi Nugroho - Selasa, 1 Agustus 2017 | 09:05 WIB

Sejak awal 2015, aplikasi ponsel Garda Mobile Otosurvey memudahkan konsumen mengajukan proses klaim. (Setyo Adi Nugroho - )

Sumbawa Besar, Otomania.com – Pasar otomotif tahun ini diperkirakan bergerak stagnan. Kondisi ini juga mempengaruhi bisnis Asuransi Astra yang juga banyak bergerak di bisnis otomotif melalui asuransi kendaraan Garda Oto.

“Tapi semester pertama tahun ini, kita bersyukur bisa tumbuh 11 persen atau sebesar Rp 2 triliun. Produk mobil dan motor Astra lumayan meningkatkan market share dan berkontribusi pada premi asuransi,” ucap Rudy Chen, CEO Asuransi Astra dalam pembukaan pertemuan dengan media di Samawa Resort, Sumbawa Besar, Senin (31/7/2017).

Untuk penyaluran asuransi tahun ini diperkirakan 54 persen akan berasal dari otomotif roda dua dan roda empat dan sisanya atau 46 persen dari non otomotif seperti kesehatan dan komersial. Pembagian sektor otomotif sendiri adalah 2 juta unit untuk roda dua dan 500.000 unit untuk roda empat.

Angka ini tidak berbeda dengan hasil yang diperoleh pada tahun lalu. Pada 2016, Asuransi Astra menghasilkan laba dari kendaraan bermotor sebesar 55 persen, asuransi bisnis 35 persen dan asuransi kesehatan 10 persen.

“Kenapa otomotif dominan? Karena sejarahnya sedari awal Astra otomotif terbesar,” ucap Rudy yang baru saja menjabat CEO pada April lalu.

Kedepannya Rudy berharap ketimpangan antara sektor otomotif dan sektor lain tidak terlalu jauh, sehingga cukup berimbang. Pasalnya, asuransi otomotif berkaitan erat dengan kondisi pasar otomotif yang tidak stabil.

“Terlebih ada kaitannya dengan pembangungan infrastruktur yang secara tidak langsung akan berpengaruh (ke otomotif). Jadi kita berpikir bagaimana otomotif dan non otomotif dapat berimbang,” ucap Rudy.