Jakarta, Otomania.com – Sepeda motor bisa membawa perasaan nostalgia bagi siapa sapa yang melihatnya. Dalam sepeda motor tersimpan berbagai memori dari sang pemilik yang membuat motor tersebut menjadi berharga.
Seperti cerita Yok Koeswoyo, salah satu pentolan grup musik legendaris Koes Plus. Yok bercerita dulu tahun 70-an dirinya memiliki sepeda motor pertama yang dibeli dari hasil bermusik panggung ke panggung. Sebuah Suzuki A100 jadi pilihannya.
“Waktu itu hadir Suzuki di tengah merek-merek Eropa dan Amerika dengan A100. Saya bisa membelinya dengan uang hasil bermusik dan jadilah ia motor pertama saya,” ucap Yok di tengah acara Indonesia Motorcycle History (IMH), Kemang, Minggu (30/7/2017).
Selang beberapa tahun motor ini tidak tentu rimbanya dan berganti pemilik dari satu orang ke orang lainnya. Sampai akhirnya jatuh ke tangan seorang builder penggemar Koes Plus, Tommy Dwi Jatmiko dari Mastom Custom.
“Ini saya dapat dari Semarang, saya persuasif pemiliknya karena saya ingin sekali punya motor ini. Apalagi saya penggemar Koes Plus sejak dulu. Surat-surat kendaraannya masih lengkap sejak tangan pertama yakni om Yok,” ucap Mastom, panggilan akrab Tommy di kesempatan yang sama.
Motor ini kemudian direstorasi dan prosesnya masih berlangsung hingga saat ini. Untuk menghormati Koes Plus dan Yok Koeswoyo, motor ini sedikit diubah dari keadaan aslinya dengan memberikan tulisan Koes Plus pada tangki.
Mastom sangat bangga dengan motor Suzuki A100 ini. Ia bahkan tidak berniat untuk menjual atau mewariskannya pada anaknya. Ia berniat untuk memberikannya pada museum Koes Plus saat dirinya tutup usia nanti.
Lantas berapa biaya yang dikeluarkan untuk merestorasi motor ini? “Itu jadi rahasia saja, tidak penting jumlahnya. Yang penting saya bisa melestarikan motor ini dan menjadikannya persembahan untuk KoesPlus,” tutup Mastom.