Teknologi Honda Sensing Tak Cocok di Indonesia

Setyo Adi Nugroho - Minggu, 30 Juli 2017 | 08:35 WIB

All New Honda Accord (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com – Fitur keamanan jadi salah satu yang ditawarkan produsen otomotif pada konsumen saat ini. Semakin canggih fitur keamanannya maka dipastikan produk tersebut dipandang aman oleh konsumen.

Honda memiliki teknologi Honda Sensing di pasar luar negeri. Teknologi tersebut memiliki beberapa kemampuan seperti lane departure warning, coalision mitigation braking system, lane keeping assist, dan adaptive cruise control.

Teknologi ini belum juga dikenalkan di Indonesia terlebih pada perkenalan Jazz terbaru beberapa waktu lalu. Lantas kapan teknologi ini bisa dinikmati konsumen di Tanah Air?

“Honda Sensing cocok diaplikasikan di negara yang cukup maju infrastrukturnya sehingga dapat bermanfaat bagi pengendara. Misalnya saja garis jalan yang jelas atau rambu-rambu yang ada di tiap jarak,” ucap Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) beberapa waktu lalu.

Honda Sensing pernah dikenalkan pada Accord 2015. Namun ternyata penggunaannya justru merepotkan pengendara. Alasannya sensor yang digunakan terlalu banyak. Ini membuat pengendara justru me-non aktifkan teknologi ini karena terlalu aktif bekerja.

"Jadi kami tarik kembali. Malah tidak digunakan konsumen," ujar Jonfis. 

Artinya masih cukup lama konsumen merasakan kecanggihan teknologi Honda ini. Namun Honda saat ini memberikan beragam fitur keamanan mulai dari stuktur rangka yang diperkuat, kantung udara untuk pengemudi dan penumpang serta fitur pengereman canggih.