Jakarta, Otomania.com – Mobil buatan anak bangsa rencananya bakal terjun Reli Dakar 2018. Inilah mobil pertama asal Indonesia yang mengikuti ajang balapan ekstrem off-road itu setelah keikutsertaan pebalap Tinton Soeprapto pada 1990 dan Kasih Hanggoro pada 2010.
Mobil itu adalah BLITS yang dirancang kolaborasi Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). BLITS bakal ikut kelas khusus kendaraan bertenaga listrik.
BLITS dibuat dari platform KD250AT buatan Fin Komodo, namun bukan menggunakan mesin bensin 250cc melainkan motor listrik bertenaga 100 tk. Baterai yang dipakai dirakit lokal dengan Baterai Management System buatan ITS.
“Kami sampai saat ini percaya cara mengetes komponen itu adalah kompetisi. Kalau mau buat yang bagus harus lolos kompetisi, karena paling berat dari sisi ketahanan mobil itu Reli Dakar, jadi memang kami bercita-cita ikut ke sana,” kata Nur Yuniarto, dari tim ITS kepada Otomania.com, Senin (24/7/2017).
Menurut Nur salah satu regulasi pada balapan Reli Dakar yang akan diikuti yaitu tidak boleh mengisi energi atau mengganti baterai sepanjang 200 km. Inilah tantangan buat mengetahui sejauh mana kemampuan rancangan produk dalam negeri.
Saat ini BLITS masih dalam tahap pengerjaan. Rencananya versi awal bakalan siap pada akhir tahun ini. Reli Dakar 2018 bakal dimulai pada 6 -20 Januari, rutenya melintasi tiga negara yaitu Peru, Bolivia, dan Argentina.
Mobil listrik ini masih berstatus mock up dengan skala 1:16. Nantinya, mobil buatan Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang akan berkompetisi di ajang Reli Dakar 2018.