Jakarta, Otomania.com – Rencana pengembangan mobil listrik sedang ramai dibicarakan. Ini dimulai dari pemberitaan Presiden Joko Widodo yang memberikan restu untuk pengembangan produk otomotif masa depan ini juga dilakukan di Indonesia.
Namun segala macam peraturan mengenai mobil listrik belum sepenuhnya diatur. Johannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengungkapkan, urgensi perhatian saat ini baiknya diarahkan pada Euro IV.
“Mobil listrik itu baru tahap pembahasan, paling dekat sekarang Euro IV. Ini langkah awal untuk masuk ke carbon tax dan teknologi hybrid. Ini saja dibereskan dahulu,” ucap Nangoi saat ditemui di kawasan Mega Kuningan, Rabu (19/7/2017).
Kebijakan Euro IV akan diberlakukan tahun depan secara bertahap. Nangoi berharap berbagai sarana pendukung sudah beres agar nantinya tidak ada Euro IV bohongan.
“Maksudnya nanti mobilnya Euro IV, bahan bakar misalnya belum ada. Ini jadi masalah,” ucap Nangoi.
Pihak Gaikindo sebelumnya mengajukan tiga permintaan kepada pemerintah mengenai kebijakan Euro IV. Pertama persiapan bahan bakar. Kedua, bahan bakar terebut didistribusikan secara merata ke seluruh Indonesia.
“Kita tidak bisa dua atau tiga tahun lagi sudah jual produk Euro IV, begitu mau jualan ke Makassar misalnya, bilang disana belum tersedia bahan bakar. Bisa celaka, karena kita produsen tidak bisa menutup ke situ,” ucap Nangoi.
Syarat ketiga adalah uji tipe. Setelah pemberlakukan kebijakan ini, pemerintah melalui Kementrian Perhubungan harus siap menguji ratusan kendaraan. Selama ini pihak produsen mengeluhkan antri uji tipe yang memakan waktu lama.
“Selain itu, kebijakan ini perdana akan dilakukan September tahun depan bertepatan dengan event kenegaraan. Harapannya disitu kita perlihatkan Indonesia sudah ikut Euro IV karena kalau masih Euro II itu jelek sekali. Saat ini di Asia Tenggara tinggal tiga negara yang pakai Euro II, selain kita ada Myanmar dan Laos. Tahun depan bisa, ini lompatan baik,” ungkap Nangoi.