Jakarta, Otomania.com - Di balik hasil nyata tiga modifikasi CBR250RR dalam Honda Dream Ride Project 2017, tersimpan proses pengerjaan yang menguras tenaga. Meski mendapat mentor dari para ahli, namun tetap dalam penggarapannya ketiga modifikator mengaku kewalahan.
Dalam waktu tiga bulan, mereka dituntut mengubah CBR250RR sesuai dengan tema yang diajukan, yakni Neo Café Racer untuk Yuwono Djati, Future Sport Bike yang dikerjakan Peterson Rivai, dan Neo Scrambler oleh Budi Setiawan. Adanya tuntutan lain seperti motor wajib bisa berjalan, sampai beberapa sektor yang tidak boleh diubah diakui menjadi tantangan tersendiri.
Baca : 3 Modifikasi Honda CBR250RR Terbaik
Salah satu kendala utama yang dikeluhkan adalah mengenai waktu pengerjaan yang sangat singkat. Budi Setiawan dari Gadang Cycles Malang dan Yuwono Djati dari Lunatic Custom Motorcycle, menjelaskan bahwa beberapa detail pada hasil garapannya kurang dalam hal sentuhan akhir.
"Puas bisa selesai dalam waktu tiga bulan, tapi ada beberapa sektor yang memang perlu tambahan waktu untuk sentuhan akhir agar lebih rapi. Kita harus tetap seusai dengan konsep, jadi kalau diperhatikan dari kami tidak ada yang ubah tangki bawaan CBR250RR, karena memang wajib dipertahankan untuk tetap melihatkan cirinya," ucap Budi dan Djati kepada media di Yogyakarta, Senin (10/7/2017).
Baca : Garap CBR250RR Jadi Cafe Racer, Scrambler, dan Futuristik
Lain lagi untuk Peterson Rivai yang mengubah tampilan CBR250RR jadi lebih futuristik dengan konsep Future Sport Bike. Pemenang Matic National ini mengaku cukup kesulitan karena selama ini jam terbangnya lebih ke kustom motor matik.
"Seneng bisa selesai juga, tapi jujur belum terlalu sesuai keinginan saya, masih ada yang kurang. Secara konsep memang sudah sesuai, tapi masih ada yang kurang-kurang, mudah-mudahan ada tambahan waktu lagi untuk finishing," papar Peterson.