Cara Bersikap Hindari Ribut di Jalan Raya

Setyo Adi Nugroho - Senin, 10 Juli 2017 | 17:46 WIB

Perkelahian antar sopir kopaja 502 di perempatan Sarinah, Kamis (23/7/2015) (Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania.com - Kasus adu fisik antar sesama pengguna jalan raya kembali terjadi. Kasus terbaru kali ini menimbulkan korban luka karena dikeroyok dan dibacok setelah mobilnya disenggol dan berusaha mencegat pelaku.

Lantas apa yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah dengan sesama pengguna di jalan raya? Paling mudah adalah dengan menghindar dan mengalah. Ini adalah cara paling tepat untuk meminimalkan kerugian yang lebih besar nantinya.

“Misal ada mobil menyerobot bahu jalan, baiknya hindari. Jangan malah dipepet atau dihalang-halangi. Kita pikir saja mungkin dia sedang dalam keadaan darurat bertemu orang sakit di rumah sakit. Paling parahnya ya kita anggap saja memang dia bodoh,” ucap Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), saat dihubungi, Senin (10/7/2017). 

Pemikiran yang sama juga dilakukan bila kita hendak melakukan pelanggaran. Berpikir sebelumnya apakah kita siap mempertaruhkan karir, keluarga, serta reputasi apabila melakukan pelanggaran yang nantinya bisa berujung kecelakaan.

Selain itu jangan mengambil tindakan yang menjadi tanggung jawab pihak kepolisian. Dalam kasus pembacokan terbaru ini, sang pengemudi mengejar pelaku dan melakukan penghadangan.

“Baiknya catat nomor pelaku, lalu lapor petugas. Saat ini sudah ada beragam layanan untuk mempermudah pelaporan kasus ke kepolisian. Kalau sudah terlibat adu fisik, penyesalan saja akhirnya,” ucap Jusri.