Jakarta, Otomania.com – Video sepeda motor melawan arah turun dari jembatan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu – Tanah Abang viral. Kejadian ini tentu mengundang pertanyaan pada alasan kenapa sepeda motor dilarang melintas di JLNT tersebut.
JLNT yang memiliki panjang 3,5 km tersebut memotong arus lalu lintas dari arah Kampung Melayu sampai ke kawasan kuburan Karet hingga lebih cepat. Kemudahan ini tentu membuat para pengendara motor yang tidak ingin bertemu kemacetan di sepanjang jalan Prof. Dr. Satrio tergoda untuk melewatinya.
Sayangnya pengguna sepeda motor tidak memahami risiko apabila sepeda motor melintasi JLNT tersebut. Tidak hanya di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, di beberapa ruas JLNT lain pun terlarang untuk dilewati sepeda motor.
Dari beragam sumber, alasan sepeda motor dilarang melewati JLNT hampir sama dengan alasan sepeda motor dilarang melewati jalan tol. Salah satu yang ditekankan adalah adanya kemungkinan pengendara motor celaka akibat kuatnya angin di atas JLNT tersebut.
Selain itu jalur yang menyatu dengan jalur kendaraan roda empat atau lebih yang memiliki kecepatan dan fisik lebih besar dari sepeda motor jadi potensi masalah. Pesepeda motor bisa jadi korban, penyebab kecelakaan atau terlibat dalam kecelakaan.
Salah satu kasus yang jadi perhatian dan masih diingat adalah peristiwa kecelakaan suami istri yang berkendara motor lewat JLNT ini. Pasangan tersebut ditabrak mobil yang melintas dan sang istri terpental dan terjatuh dari ketinggian 15 meter.