Jakarta, Otomania.com – Di Indonesia, kaca film seolah jadi aksesori wajib pemilik mobil. Kehadirannya membuat kabin semakin nyaman dengan mengurangi efek panas sinar matahari.
Sayangnya seiring dengan waktu penggunaan, kaca film mulai berkurang. Ini ditandai dengan timbulnya gelembung udara atau bintik-bintik pada permukaan kaca film yang tidak sedap dipandang mata.
“Timbulnya gelembung atau tanda di kaca film sebenarnya dapat terjadi akibat dua hal. Karena gelembung udara karena lamanya pemakaian serta kotoran,” ucap April dari V-Two MGK Kemayoran saat ditemui beberapa waktu lalu.
Untuk gelembung yang timbul akibat udara biasanya dapat terlihat dari bagian luar kendaraan. Sedangkan permasalahan akibat kotoran hanya terlihat dari bagian dalam kabin.
Khusus untuk kotoran, ini biasanya bermula dari proses pemasangan. Kotoran berukuran mikro ini seiring waktu jadi jelas terlihat karena kaca juga digunakan bergerak naik dan turun.
“Penanganan untuk gelembung udara bisa dihilangkan dengan menggunakan jarum kecil untuk menyedot keluar udara. Sayangnya ini juga memiliki risiko,” ucap April.
Bekas lubang kecil tersebut bisa jadi penyebab terkelupasnya kaca film. Kaca yang kerap dibuka tutup akan memiliki potensi bergesekan dengan lubang tersebut dan membuat kaca film terkelupas.
“Kalau sudah demikian baiknya memang mengganti kaca film. Termasuk untuk masalah akibat kotoran. Biasanya usia kaca film tiga sampai lima tahun perlu diganti,” ucap April.
Setelah itu tidak lupa perawatan untuk memperpanjang usia kaca film. Salah satunya dengan menjaga kebersihan kaca dari air yang berpotensi menimbulkan jamur dan bercak pada kaca.