Jakarta, Otomania.com – Peristiwa gagalnya fungsi rem untuk memperlambat laju kendaraan memang cukup menyeramkan. Rem sebagai satu-satunya fitur untuk menahan laju kendaraan tidak berfungsi saat terlalu banyak digunakan.
Peristiwa baru-baru ini, skutik yang melaju tak terkendali di jalan turunan karena rem tidak berfungsi, meningkatkan rasa ingin tahu netizen tentang penanganan tepat saat kondisi darurat. Dalam hal ini, vapor lock, adalah peristiwa yang harus diwaspadai.
Vapor lock sendiri adalah istilah dalam dunia mesin, dimana ini adalah peristiwa cairan berubah menjadi wujud uap karena panas dari sekelilingnya. Pada kondisi ini regulator tekanan tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengalami kegagalan karena adanya uap yang bercampur dengan cairan.
“Tidak berfungsinya rem cakram karena minyak rem terpengaruh panas yang berlebih di kampas maupun kaliper. Akibatnya ada gelembung udara dalam sistem rem. Ini kemudian yang membuat rem tidak pakem,” ucap Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) saat dihubungi Otomania beberapa waktu lalu.
Masalah ini sebenarnya sudah ditanggulangi dengan penggunaan minyak rem berstandar US Departement of Transportation atau disingkat DOT. Kebanyakan penggunaan pada motor saat ini adalah DOT 3 yang memiliki titik didih hingga 205 derajat celcius.
Untuk mencegah berkurangnya fungsi rem saat panas maka banyak yang memberikan solusi penggantian minyak rem menjadi DOT 4 yang memiliki titik didih lebih tinggi yakni 230 derajat celcius. Sehingga ketika rem yang semakin panas saat di jalan turunan dan mencapai titik didih air di 100 derajat celcius, masih dapat ditangani oleh rem.
Namun faktor rem dapat bekerja dengan baik tidak hanya bergantung pada satu hal saja. Kebiasaan seperti menaruh jari di tuas rem sehingga rem bekerja tanpa disadari bisa jadi salah satu rem tidak berfungsi di saat genting.
“Perawatan berkala komponen rem lebih memegang peranan penting. Selain itu untuk pengendara skutik, jika melewati turunan jangan terburu-buru, selalu cek kondisi rem dengan berhenti telebih dahulu,” ucap Endro.