Skutik Rem Blong Lebih Berbahaya

Febri Ardani Saragih - Selasa, 4 Juli 2017 | 13:35 WIB

Turunan pertigaan Lemahbang, Jl Sukarno Hatta Bergas, salah satu area blockspot di Kabupaten Semarang. (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania.com – Situasi rem blong pada skutik lebih berbahaya ketimbang sepeda motor bertransmisi manual. Salah satu faktor pembedanya yakni engine brake.

Kebanyakan skutik di Indonesia menggunakan Continously Variable System (CVT) yang memang dirancang seperti tanpa gigi hingga perpindahan percepatannya sangat mulus. CVT bikin nyaman tapi punya satu kekurangan yakni tanpa engine brake.

Engine brake adalah teknik berkendara untuk mengurangi kecepatan, alternatif sistem pengereman. Saat pedal gas diangkat lalu gigi transmisi diturunkan maka asupan bahan bakar berhenti tapi kerja mesin tertahan oleh gigi transmisi. Saat itu terjadi kecepatan berkurang.

Menurut Dadan, Technical Service 2W Suzuki Indomobil Sales, Senin (3/7/2017),  tidak banyak yang bisa dilakukan biker skutik jika tiba-tiba rem blong, apalagi ketika turunan atau tanjakan. Jalan satu-satunya mungkin memilih tempat yang aman untuk menabrak.

Cara ekstrem langsung memutar kunci ke posisi off waktu rem blong pada motor manual hingga mesin mati dan kecepatan berkurang seketika, tidak bisa dilakukan pada skutik.

Rekomendasi Dadan, potensi rem blong pada skutik lebih baik ditanggapi dengan tindakan pencegahan. Misalnya rutin mengecek kondisi rem, memastikan menggunakan jenis cairan rem yang tepat, dan menghindari modifikasi asal-asalan.