Jakarta, Otomania.com – Sejak awal tahun ini, hal-hal terkait Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) semakin menarik diperbincangkan. Namun, banyaknya wacana malah bikin bingung. Pasalnya, belum ada definisi pasti tentang LCEV.
Ada yang bilang LCEV adalah regulasi tentang kendaraan ramah lingkungan berteknologi modern ataupun altrnatif. Sebagian lagi mengatakan, apapun teknologinya LCEV mengatur hanya pada emisi gas buang.
“Poin dari kami, definisi dari LCEV harus dipertegas dulu. Apa dimensi yang dipakai, apakah teknologinya atau ukuran emisi atau konsumsi bahan bakarnya,” ucap GM Strategy Marketing NMI Budi Nur Mukmin, di Jakarta, Senin (12/6/2017).
Dia menjelaskan, memantau dari negara tetangga, Thailand, ada regulasi yang mengatur tentang produksi kendaraan berdasarkan emisi gas buang. Jadi, produsen bisa memproduksi mobil berteknologi apapun asal bisa memenuhi batas emisi.
Selain itu, di Thailand juga berlaku regulasi yang mengacu pada pemakaian teknologi tertentu. Produsen yang memakai teknologi itu mendapatkan benefit tertentu.
“Nah, kalau itu belum dipertegas, kami sebagai pelaku industri bingung,” ujar Budi.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indoesia (Gaikindo) sudah meminta pendapat dari para anggotanya, termasuk NMI, tentang LCEV. Gaikindo merupakan jembatan para pelaku industri ke pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian.