Jakarta, Otomania.com – Di antara deretan merek mewah yang ada di dalam negeri, Infiniti masih di bawah umur. Infiniti beroperasi sejak 2011, itu kalah tua ketimbang merek mewah asal Jepang lainnya, Lexus, yang telah ada sejak 2007, atau merek Eropa Mercedes-Benz dan BMW yang beroperasi mulai 1970-an.
Masuk golongan juvenil berpengaruh pada kesadaran (awareness) masyarakat atas merek Infiniti. Merek di bawah kendali Nissan Motor Indonesia (NMI) ini tidak jadi pilihan masyarakat berduit waktu memilih membeli mobil mewah.
Baca: Sudah Tahu Ada Merek Infiniti di Indonesia?
Hal itu diakui oleh GM Strategy Marketing NMI Budi Nur Mukmin. Dia bilang secara fundamental yang perlu digali dari Infiniti adalah awareness.
“Jadi memang Infiniti, dari sisi itu yang harus digenjot. Dan awareness itu lama, Infiniti kan dari 2011. Itu memang waktu yang belum cukup,” ucap Budi, Senin (12/6/2017).
Lexus adalah contoh nyata sulitnya membangun awareness dan image. Buat merek mewah Toyota ini, melayani konsumen lebih penting ketimbang mencari pembeli baru. Itu sebabnya, pembeli mobil Lexus lebih banyak wajah lama.
Baca: Konsumen Lexus "Wajah Lama"
Menjamu konsumen premium tentu berbeda dari biasanya. Konsumen kasta atas selalu punya selera tinggi, selektif, dan mencari kepuasan tidak masalah kalau mahal. Hal itu yang belum dimiliki Infiniti di Indonesia.