Seberapa Penting Moge Masuk Tol?

Febri Ardani Saragih - Jumat, 30 Juni 2017 | 15:05 WIB

Foto dari warga Yogya: Erlanto Wijoyono saat menghadang konvoi Harley di Perempatan Condongcatur Depok Sleman (Febri Ardani Saragih - )

Jakarta, Otomania.com – Dimensi besar moge dengan tenaga berlimpah yang sulit dikendalikan membuatnya kurang akur berinteraksi di lalu lintas di Indonesia.  Lantas apakah layak moge diperkenankan mengakses jalan tol, notabene hanya untuk kendaraan roda empat atau lebih.

Dua tahun lalu, lima komunitas moge besar di dalam negeri menginsiasi penandatanganan deklarasi perizinan moge melintas di jalan tol. Pada awal tahun ini, usaha serupa diajukan ke Korlantas Polri.

Baca: Pengguna Moge Tuntut Akses Masuk Jalan Tol 

Menengok ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura, para biker moge diizinkan menggunakan jalan tol. Pengguna moge di Indonesia berharap dapat fasilitas serupa.

“Ini bukan soal keistimewaan, tapi masalah keselamatan. Biker moge itu bisa jadi korban atau penyebab kecelakaan karena bobot, tenaga, panas, dan semua ketidaknyamanan pada moge,” kata Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) Jusri Pulubuhu menanggapi usaha moge masuk tol, Kamis (29/6/2017).

Donny Apriliananda
Biker moge di ruas jalan tol Malaysia.
Bayar mahal

Jusri dalam nada setuju, namun ada banyak pertimbangan yang bikin hal itu belum cocok di Indonesia. Menimbang jumlah unit moge yang sangat terbatas serta kemampuan ekonomi pemiliknya, perizinan mengakses tol bisa dilakukan dengan harga mahal. Disebut jusri, uang tol itu bisa berkontribusi untuk pajak.

“Bisa saja diperkenankan masuk ke tol. Misalnya bayar Rp 100.000 – Rp 150.000, karena kan mereka orang pilihan,” ucap Jusri.

Runyam di jalan tol

Andai saja moge dipertimbangkan serius bisa masuk tol. Tentu perlu ada landasan hukum yang kuat sekaligus pembenahan infrastruktur serta sosialisasi.

Pertanyaan paling serius, bagaimana mekanisme lalu lintas di jalan tol saat kendaran roda empat atau lebih bercampur dengan moge yang beroda dua?

Dipantau dari situasi lalu lintas jalan tol di Indonesia yang isinya mobil menyalip dari kiri, bus atau truk lambat di lajur paling kanan, serta melewati batas kecepatan, ketika ditambah para pemoge bukannya malah tambah runyam?

“Jadi sebenarnya memang tidak bisa di Indonesia, ini akan membahayakan para biker moge. Jadi masih banyak hal yang harus disiapkan, kedisiplinan berkendara terutama,” ucap Jusri.

Pilihan paling realistis buat para pemoge yang ingin melintasi jalan tol misalnya untuk touring yakni meminta pengawalan polisi.